Mohon tunggu...
alfiani farhatus
alfiani farhatus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Ekonomi Islam di Negara Minoritas Muslim

6 Juni 2024   22:17 Diperbarui: 6 Juni 2024   23:23 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan ekonomi Islam di negara minoritas Muslim telah menarik perhatian internasional. Negara-negara seperti Singapura, Filipina, dan Amerika Serikat telah mengadopsi sistem ekonomi Islam sebagai salah satu sistem perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan negaranya.

Ekonomi Islam telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan bahkan di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas non-Muslim. Banyak negara dengan populasi Muslim yang minoritas telah mengadopsi prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam sistem keuangan dan perekonomian mereka. Fenomena ini mencerminkan daya tarik dan fleksibilitas ekonomi Islam yang mampu beradaptasi dengan berbagai latar belakang budaya dan agama.

Salah satu contoh nyata adalah Negara Singapura. Meskipun Muslim hanya sekitar 15% dari total penduduk, industri keuangan syariah di Singapura tumbuh pesat dalam beberapa dekade terakhir. Banyak lembaga keuangan internasional telah membuka cabang perbankan syariah di Singapura untuk melayani kebutuhan masyarakat Muslim maupun non-Muslim. Regulasi yang kondusif dari pemerintah Singapura telah mendorong perkembangan ini.

Di Amerika Serikat, ekonomi Islam juga semakin dikenal dan diadopsi. Berbagai lembaga keuangan dan aset manajemen telah menawarkan produk dan layanan syariah, termasuk obligasi syariah (sukuk) yang diminati oleh investor Muslim maupun non-Muslim. Hal ini didorong oleh pertumbuhan populasi Muslim di AS yang mencapai sekitar 3,45 juta pada 2017.

Negara lain yang patut dicatat adalah Filipina. Meskipun Muslim hanya sekitar 5% dari total penduduk, pemerintah Filipina telah mendirikan Bank Pembangunan Islam Filipina untuk mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat Muslim. Bank ini menawarkan produk dan layanan perbankan sesuai prinsip syariah.

Perkembangan ekonomi Islam di negara-negara dengan minoritas Muslim menunjukkan bahwa prinsip-prinsip syariah memiliki daya tarik universal. Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi ekonomi Islam menjadikannya sesuai bagi masyarakat dari berbagai latar belakang agama dan budaya. Ke depan, diharapkan ekonomi Islam akan semakin berkembang dan diadopsi secara luas, tidak hanya di negara-negara mayoritas Muslim, tetapi juga di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun