Mohon tunggu...
alfiani farhatus
alfiani farhatus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenaikan Harga BBM Menuai Pro dan Kontra

18 September 2022   21:52 Diperbarui: 19 September 2022   08:41 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan peningkatan inflasi ini Bank Indonesia harus lebih berusaha dalam meningkatkan suku bunga acuannya. 

Dalam hal ini pabrik-pabrik juga akan mendapat dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yaitu yaitu mereka akan memutar otak untuk mengakali biaya produksi yang membengkak karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi ini, mungkin salah satu cara yang dapat diambil perusahaan adalah mengurangi jumlah pegawai yang tentunya akan memicu stagflasi, yaitu melemahnya perekonomian suatu negara yang ditandai dengan maraknya pengangguran di negara tersebut.

Dibalik keputusan pemerintah yang mengejutkan ini, pemerintah tentunya telah mengerahkan semua usahanya untuk menghindari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi ini. Namun masyarakat masih merasa bahwa keputusan tersebut bukan hal yang mudah untuk diterima, maka dari itu karena keputusan ini mendapat banyak penolakan dari berbagai elemen masyarakat. 

Terutama mahasiswa, para mahasiswa menggelar aksi demonstrasi untuk menolak keputusan keputusan pemerintah yang mereka anggap membebani masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. 

Mahasiswa yang berperan sebagai agent of change berharap karena pemerintah dapat mengubah atau bahkan menarik keputusan yang mereka nilai membebani masyarakat. 

Para mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di berbagai daerah di daerah di Indonesia. Aksi ini berjalan dengan damai dibeberapa tempat namun tak jarang yang anarkis namun tidak sampai memakan korban jiwa. 

Tak hanya mahasiswa, para buruh yang tergabung dalam partai buruh juga ikut menyuarakan keberatan mereka tentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang turut berdampak pada mereka. 

Namun kenaikan harga tidak dapat dihindari karena jumlah APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang digunakan untuk mensubsidi bahan bakar minyak (BBM) ini tidak mencukupi. Pemerintah hanya memiliki dua pilihan yaitu antara terus memberi subsidi pada bahan bakar minyak (BBM) atau menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Dan dengan berat hati pemerintah mengambil keputusan kedua, walaupun kebijakan ini dinilai kurang efektif. Serta kenaikan ini juga didukung oleh meningkatnya harga minyak dunia yang meningkat setiap harinya. Usaha maksimal pemerintah itu ternyata tidak membuahkan hasil seperti yang diinginkan. 

Kenaikan harga bahan bakar (BBM) subsidi pun tak terelakkan, dan masyarakat mau tidak harus mengikuti dan menerima keputusan tersebut. Banyak pengamat menyebutkan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi ini sangat berdampak bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah kebawah . 

Dan untuk masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah keatas mereka juga mendapat imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, namun dampak yang mereka alami tidak terlalu signifikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun