inovasi seni yang ramah lingkungan dengan menciptakan karya ecoprint ramah lingkungan yang terbuat dari  berbagai jenis dedaunan. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkenalkan teknik ecoprint kepada masyarakat desa sekaligus mengedukasi mereka  dalam memanfaatkan kekayaan alam yang ada di desa krompeng.Â
Desa Krompeng,Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan, 25 Desember 2024-- Sejumlah mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Krompeng membuatEcoprint merupakan teknik mencetak pola daun dan tumbuhan ke atas kain blacu premium menggunakan pewarna alami yang berasal dari tumbuhan itu sendiri. Metode ini tidak hanya menghasilkan karya seni yang indah, tetapi juga ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis dan mendukung pelestarian alam.
Berkolaborasi dengan masyarakat, kelompok mahasiswa yang terlibat dalam program KKN ini terdiri dari berbagai program studi, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan dan hukum. Mereka bekerja sama dengan warga Desa Krompeng untuk mengembangkan produk ecoprint yang tidak hanya bernilai seni, tetapi juga memiliki potensi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Kami ingin memberikan pemahaman kepada warga bahwa ecoprint adalah salah satu cara kreatif untuk memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka. Daun-daun yang biasanya terbuang dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi yang bisa dipasarkan," kata ade maula na labib , salah satu mahasiswa KKN dari Fakultas ekonomi dan bisnis.
Selain itu, para mahasiswa KKN juga memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga dan anak muda di desa tersebut untuk membuat produk-produk berbasis ecoprint seperti tas, kaos, hingga kain sarung. Dengan keterampilan ini, diharapkan masyarakat bisa mengembangkan usaha kerajinan yang berbasis pada kreativitas dan kesadaran lingkungan.
Potensi Ekonomi dan Keberlanjutan
Salah satu produk unggulan yang dihasilkan adalah tas dan baju berbahan kain blacu premium dengan corak daun khas daerah setempat. Selain ramah lingkungan, produk ini juga menjadi daya tarik tersendiri karena tampilannya yang unik dan penuh warna alami.Â
"Dengan memperkenalkan ecoprint kepada masyarakat, kami berharap ini bisa menjadi peluang usaha baru yang berkelanjutan. Kami juga mengedukasi mereka tentang pentingnya menggunakan bahan alami sebagai pengganti pewarna sintetis yang sering kali berbahaya bagi lingkungan,"ujar vina vindiani, mahasiswi Fakultas kesehatan universitas pekalongan yang turut serta dalam proyek ini.
Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Lebih dari sekadar sebuah proyek seni, kegiatan KKN ini juga memiliki dampak positif terhadap kesadaran lingkungan masyarakat desa. Warga setempat kini lebih menghargai potensi tumbuhan sekitar mereka dan memahami bagaimana cara memanfaatkannya dengan bijak tanpa merusak ekosistem.
"Selama ini kami hanya tahu daun-daun itu untuk diambil dan dibuang begitu saja, tapi setelah mengikuti pelatihan ini, kami tahu kalau daun-daun tersebut bisa diubah menjadi sesuatu yang bernilai. Kami juga belajar bahwa hal kecil seperti ini bisa membantu mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan," tutur ibu jukhaeni, salah seorang ibu rumah tangga yang ikut serta dalam pelatihan.