Desa wisata kini menjadi tujuan favorit wisatawan yang ingin menikmati pengalaman autentik dan unik di luar destinasi wisata konvensional. Namun, banyak desa wisata menghadapi tantangan dalam menarik perhatian wisatawan, terutama mereka yang berada di luar area geografis desa tersebut. Pandemi global yang baru saja berlalu juga mengubah pola perjalanan wisata, mendorong adopsi teknologi digital, termasuk teknologi realitas virtual (Virtual Reality/VR) dan realitas tertambah (Augmented Reality/AR), untuk memperkenalkan destinasi wisata secara interaktif.
Tim dosen dari Fakultas Ilmu Terapan, Telkom University, yaitu Hariandi Maulid, Dr.Eng. Alfian Akbar Gozali, S.T., M.T., dan Fat’hah Noor Prawita, telah meluncurkan program pengabdian masyarakat yang berjudul Implementasi Aplikasi VR untuk Pariwisata untuk Masyarakat Desa Cibiru Wetan. Program ini dirancang untuk memanfaatkan teknologi VR guna meningkatkan daya tarik Desa Cibiru Wetan sebagai destinasi wisata.
Menggali Potensi Desa Cibiru Wetan
Desa Cibiru Wetan, yang terletak di kaki Gunung Manglayang pada ketinggian 767 meter di atas permukaan laut, memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Desa ini menawarkan berbagai potensi wisata, termasuk:
Kelompok Usaha Tani Organik
Mayoritas penduduk desa merupakan petani organik yang memproduksi palawija berkualitas. Produk organik ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengutamakan gaya hidup sehat.Kesenian Khas Reak Dogdog
Seni tradisional ini menjadi identitas budaya yang membedakan desa dari daerah lain. Dengan pertunjukan yang energik dan penuh makna, reak dogdog menarik minat wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh seni khas Jawa Barat.Wisata Terpadu
Termasuk eco wisata seperti Tangga Seribu dan Batu Kuda, serta edu wisata seperti Desa Bebas Korupsi dan Desa Digital. Potensi ini menawarkan berbagai pilihan pengalaman yang menarik untuk wisatawan dengan minat yang beragam.
Sayangnya, potensi tersebut belum dikelola secara optimal karena minimnya publikasi dan keterbatasan aksesibilitas. Di sinilah teknologi VR memainkan perannya untuk memperkenalkan keindahan desa ini tanpa batasan geografis, sekaligus mempromosikan kearifan lokal kepada audiens global.
Tahapan Implementasi Program
Program ini terdiri dari beberapa tahapan utama yang dirancang untuk memastikan keberhasilan implementasi teknologi VR:
Perencanaan Konsep
Identifikasi spot-spot eco wisata unggulan yang akan disertakan dalam aplikasi virtual tour dilakukan dengan melibatkan masyarakat desa. Selain itu, desain navigasi, fitur interaktif, dan konten yang relevan dirancang untuk menciptakan pengalaman yang menarik dan informatif.Pengumpulan Aset
Tahapan ini mencakup perekaman video 360 derajat, pengambilan gambar berkualitas tinggi, dan penyusunan konten teks serta multimedia. Semua materi ini dipilih dan disiapkan dengan hati-hati agar dapat merepresentasikan keindahan dan keunikan Desa Cibiru Wetan secara optimal.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!