Pangrango dikarenakan terjebak macet panjang di jalan raya puncak Bogor pada minggu malam 15 September 2024,.
Setelah gagal melakukan pendakian ke puncak GunungSaya dan teman-teman akhirnya mengganti haluan ke puncak gunung Sentul hihihi, ya di Sentul terdapat banyak 'gunung' yang mudah untuk didaki kisaran ketinggiannya pun relatif diangkah 900 MDPL.
Senin pagi pukul 07.45 saya pun terbangun dari tidur yang lelap akibat pada malam hari sebelumnya saya dan rekan-rekan mencoba seberapa parah kemacetan yang terjadi di jalan raya puncak Bogor ketika long weekend yang selama ini hanya kami lihat dari berita-berita saja, dan ya kami pun tau serta sadar tidak akan mengulanginya lagi hihihi
Setelah terbangun saya pun melakukan ritual mengumpulkan nyawa sembari bermain HP dan ternyata ada 2 panggilan yang tak terjawab, panggilan dari Nadya dan Vionica yang rupanya mereka sudah dalam perjalanan menuju Curug Cibuluh yang merupakan lokasi basecamp untuk pendakian ke Seven Summits Sentul.Â
Saya pun bergegas mandi dan mempersiapkan peralatan tracking saya yang sudah dari kemarin tersusun rapi dalam tas saya. Segera tancap gas ke lokasi basecamp curug Cibuluh tanpa sarapan huuf, sesampainya disana ternyata Nadya, Jhere, Stefanus, Jerry dan Dorothy sudah sampai lebih dahulu.
Sesampainya di basecamp saya pun langsung memesan sarapan di warung lokal, sebagai amunisi buat pendakian nanti, yang menariknya Jhere dan Stefanus membawa bekal nasi semalam.Â
Ya bekal nasi untuk pendakian gunung Pangrango hihihi, menurut Jhere dan Stefanus biarpun puncak Pangrango tidak digapai, yang penting sensasi bekal pangrangonya tetap dimakan hihihi.
Selang 10 menit kami menunggu di basecamp Cibuluh, Â rombongan yang menggunakan mobil pun tiba, Andersen, Vionica, Chika, Christian dan Raven (yang baru ikut).Â
Setelah berdiskusi dan menentukan puncak mana saja yang akan kami singgahi, putusan pun jatuh pada puncak Daolong, Batu, Geugeur, Geugeur Luhur, dan Ciung, sebenarnya opsinya adalah kami hanya mengikuti track pendakiannya saja dan sekiranya melewati puncak, itulah bonus bagi kami.
Pendakian pun kami mulai pada pukul 09.45 dengan formasi Christian sebagai navigator, Jerry sebagai dokumentasi dan saya sebagai sweeper. PerluÂ