Mohon tunggu...
Alfian Edward Watunwotuk
Alfian Edward Watunwotuk Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Traveller

Orang yang suka mendokumentasikan semua hal dalam bentuk tulisan dan gambar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan Tradisional dalam Warming Up dan Pengaruhnya Pada Pembelajaran PJOK

22 Juni 2024   08:58 Diperbarui: 22 Juni 2024   08:59 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pembelajaran merupakan tahapan interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik. Dalam tahapan ini guru memberikan pemahaman seputar materi yang diajarkan sehingga harapannya peserta didik memahami dan kemudian mengerti akan materi yang dipelajari serta dapat meningkatkan proses pembelajaran tersebut. Pembelajaran praktek pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) juga tidak terlepas dari profesionalitas seorang guru yang diamana pembelajaran PJOK sendiri bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani seseorang melalui serangkaian aktivitas fisik.

Pembelajaran praktek PJOK memiliki beberapa tahapan dalam prosesnya, mulai dari tahapan pembukaan yang terdiri dari penjelasan materi dan warming up (pemanasan), kemudian tahapan inti dimana peserta didik menerapkan materi yang telah diterima melalui praktek langsung dan tahapan terakhir adalah pendinginan yang bertujuan untuk menstabilkan kondisi tubuh setelah melakukan aktivitas praktek, Watunwotuk, Yari, Ade (2023). Dalam rangkaian tahapan pembelajaran PJOK guru harus mengatahui bahwasannya setiap tahapan yang ada memiliki kekhususan dalam jenis olahraga tertentu, maksudnya adalah tidak semua jenis olahraga memiliki tahapan yang sama mulai dari warming up, inti dan pendinginan.

Perbedaan tahapan yang ada mengharuskan bagi guru PJOK agar mengerti bagaimana menyiapkan ataupun membuat bahan ajar seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan silabus yang keduanya harus mampu menjawab setiap tuntutan pembelajaran yang terdapat di dalam pembelajaran PJOK.

Dewasa ini temuan dilapangan menunjukan adanya kebiasan guru olahraga yang memberikan jenis warming up cenderung monoton dan sama tanpa memberikan spesifikasi khusus di setiap cabor yang akan dipelajari. Pemberian warming up yang monoton ini menjadikan minat belajar peserta didik berkurang dalam mengikuti PBM PJOK serta tidak menyasar kepada materi inti. Warming up juga tidak boleh semerta-merta dilakukan seadanya ataupun seperlunya saja, guru maupun peserta didik harus mengetahui lebih dalam tentang manfaat daripada warming up itu sendiri. Arifin (2015) menambahkan bahwa dalam pemanfaatan waktu praktek yang hanya terhitung 2 jam, terkadang guru maupun pembina olahraga melewati ataupun mengurangi sesi warming up agar materi inti bisa lebih banyak.

Salah satu cara untuk meningkatkan gairah peserta didik dalam praktek PJOK ialah pembelajaran yang inovatif, guru harus inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran tanpa terkecuali materi warming up. Nurohman & Widiyatmoko, (2019) menambahkan bahwa permainan tradisional menjadi salah satu alternatif yang dapat dipakai dalam pembelajaran PJOK dikarenakan melibatkan banyak gerakan tubuh. Warming up yang dimodifikasi dalam bentuk permainan pada sesi pembelajaran PJOK haruslah sejalan dan sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Hal ini dilakukan guna mendukung pemahaman peserta didik akan materi yang akan dipelajari nantinya seperti apa, selain itu pemberian warming up dalam modifikasi permainan juga bertujuan memberikan rasa senang akan pembelajaran yang dilakukan sehingga meningkatkan minat partisipasi dalam melakukan pembelajaran PJOK.

Adanya keselarasan antara materi warming up dengan materi inti yang akan dipelajari mampu memberikan gambaran kepada peserta didik terkait kemampuan dan keterampilan apa yang akan dipraktekan nantinya, hal ini akan memberikan visualisasi secara nyata bagi peserta didik akan tuntutan gerak keterampilan yang akan dipraktekan. Warming up adalah aktivitas fisik yang berisikan gerakan-gerakan guna mendukung aktivitas manusia pada umumnya khususnya aktivitas berolahraga yang membutuhkan keterlibatan otot, tulang dan fungsi fisiologis lainnya oleh sebab itu warming up penting untuk dipersiapkan sebaik mungkin sebelum beraktivitas fisik ringan, sedang maupun berat.

 Warming up sendiri memiliki pengaruh yang sangat besar dan menjadi kelebihan yang baik sebelum melakukan aktivitas berat ataupun dalam pembelajaran PJOK. Pembelajaran PJOK yang sistematis, menyenangkan, dan menarik simpati peserta didik dapat diukur dari bagaimana guru menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan dari sesi awal warming up seperti pepatah mengatakan cinta pada pandangan pertama begitulah seharusnya guru memberikan stimulus bagi peserta didik dalam pembelajaran PJOK. Menurut Malinda, Rahmat, & Is, (2022) adanya kebosanan yang terjadi pada saat pembelajaran PJOK disebabkan karena guru tidak mampu menciptakan suasana menyenangkan pada awal pembelajaran sehingga tidak tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Harapan kedepan setiap guru olahraga mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan tentunya menarik minat peserta didik untuk berolahraga. Salah satu caranya dengan memberikan variasi khusus berupa permainan tradisional yang diselipkan dalam sesi warming up. Permainan tradisional yang diterapkan dalam sesi warming up menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta didik selain mengandung unsur menyenangkan permainan tradisional juga menimbulkan rasa keingintahuan peserta didik dalam mengikuti setiap tahapan proses pembelajaran.

Sitasi:

Watunwotuk, A. E., Dwikurnaningsih, Y., & Iriani, A. (Volume 11, Number 3, Tahun 2023, pp. 218-223). Modul Pelatihan Warming Up Berbasis Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran PJOK. Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun