Mohon tunggu...
Alfian Edward Watunwotuk
Alfian Edward Watunwotuk Mohon Tunggu... Lainnya - Traveller

Orang yang suka mendokumentasikan semua hal dalam bentuk tulisan dan gambar

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Gunung Gede 2.984 Mdpl, Solo Hiking Pertama

20 Juni 2024   18:18 Diperbarui: 7 Oktober 2024   19:54 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

05.38 saya mulai memasuki area pendakian dengan pendaki lainya, sejujurnya tidak terlalu dingin yang saya rasakan mungkin karena sudah terbiasa di Kota Salatiga ya hihihi. Karena saya melakukan solo hiking saya pun sat set melewati pendakian yang lain tanpa harus menunggu teman yang lain, sesuka hati saya kapan dan dimana saya harus beristirahat. 06.32 saya pun sampai di pos 1 kurang lebih 1 jam perjalanan dengan track yang masih bersahabat. Dari pintu rimba sampai pos 1 ini cenderung banyak bonusnya walaupun ada tanjakan yang cukup tinggi elevasinya dan disertai akar-akar pohon yang menuntut ekstra hati-hati.

Pos 1 hanya sekedar lewat saja dan mengambil beberapa dokumentasi tidak beristirahat lama, saya pun lanjut ke pos 2 dengan tenaga yang masih membara aaa hihihi. Perjalanan pos 1 ke pos 2 juga masih landai sejauh ini sama seperti pintu rimba ke pos 1, masih didominasi jalanan tanah dan sedikit akar-akar dan pohon yang tumbang. Kurang lebih 20 menit berjalan sampailah saya di pos 2 Legok Leunca pukul 06.54 dengan ketinggian 1.994 Mdpl. Di pos 2 saya mengambil waktu sebentar untuk beristirahat dan sembari meluruskan badan yang sakit hihi

Pos 1
Pos 1

Kurang lebih 10 menit beristirahat di pos 2 sambil menikmati beng-beng saya pun melanjutkan perjalanan ke pos 3. Beberapa kali bertemu dengan pendakian lain dan sempat bercerita kata mereka track post 3 ke 4 adalah track yang paling berat dengan elevasi ketinggian yang cukup terjal. Mendengar itu saya pun semakin tertarik untuk segera sampai di pos 3. Selama perjalanan ke pos 3 saya sering tegur sapa dengan sesama pendaki yang saya temui di track, pertanyaan-pertanyaan basa-basi pun keluar seperti, tektok apa ngecamp bang? Camping dimana bang? Dan saling menyemangati satu sama lain. Ketika saya ditanya balik dan saya menyampaikan bahawa saya solo hiking merekapun kaget dan kagum walupaun sebenarnya itu hal yang biasa hihihi

07.58 tibalah saya di pos 3 Buntut Luntung pada ketinggian 2.258 Mdpl kurang lebih 1 jam perjalanan dari pos 3. Sejujurnya track pos 2 ke pos 3 cukup variasi walaupun lebih banyak terjalnya inilah yang membuat saya merasa kehabisan tenaga, berhubung di pos 3 ada warung saya pun beristirahat sebentar sembari membeli semangka Rp.5000 dan nasi bungkus Rp.15.000 yang berisikan lauk telur dadar dan bihun. Setelah makan saya pun masih beristirahat untuk memberikan kesempatan ke tubuh saya untuk mencerna makanan yang masuk hihihi

Pos 3
Pos 3

08.20 saya pun melanjutkan perjalanan ke pos 4 yang sejatinya sepanjang perjalanan memiliki track yang menantang. Benar kata pendaki yang lain pos 3 ke pos 4 sangatlah terjal didominasi tanah, akar dan bebatuan sepanjang perjalanan. 09.05 sesampainya di pos bayangan 4 saya pun beristirahat sebentar karena sudah mulai merasakan kesakitan di bahu saya. Disana saya bertemu Abim seorang pemuda yang berasal dari Bogor, tepatnya Bogor Selatan. Sembari beristirahat kita bercerita soal pendakian dan ternyata Abim melakukan tektok seorang diri. Abim mengatakan perjalanan dia dari Bogor ke basecamp cianjur dimulai sore hari dan dalam perjalanan dia diguyur hujan lebat sampai basah kuyup. Benar saja kemarin sore di kos saya pun sore hari turun hujan lebat sampai jam 8 malam.

istrahat makan 
istrahat makan 

Abim menyampaikan sesampianya di basecamp dia merasakan kaku disekujur tubuhnya dan mengigil menandakan gejala hipotermia, karena dia tektok tidak banyak peralatan yang dia bawa khususnya baju hangat. Untungnya penjaga basecamp mengetahui hal tersebut dan berinisiatif menyiapkan air hangat untuk Abim mandi. Abim sangat bersyukur disediakan air hangat tersbut untuk mandi, dan suhu tubuhnya kembali normal. Terlarut dalam cerita Abim tak teras gerimis pun turun menjumpai kami di pos bayangan 4. Kami pun bergegas memakai jas hujan dan melanjutkan perjalanan sembari Abim menyalakan rokoknya untuk menghangatkan tubuhnya dan kami pun berpisah.

Kurang lebih 20 menit dari pos bayangan 4 hujan semakin deras dan saya harus berteduh untuk beristirahat, karena jas hujan saya hanya atasan saja (Ponco) otomatis sepatu dan celana saja basah kuyup. 09.22 saya sampai di pos bayangan ke 2 untuk pos 4, disana saya bertemu dan sesekali saya tertidur di tengah derasnya hujan. 09.45 saya terbangaun dan hujan masih saja turun dengan derasnya, kurang lebih sudah 1 jam sejak di pos bayangan yang pertama saya temui hujan tak kunjung berhenti. Saya pun memberanikan diri untuk melanjutkan perjalanan, sambil mengoleskan minyak kayu putih di leher, telinga dan perut, saya pun berjalan menerobos lebatnya hujan pagi itu.

10.23 sampailah di pos 4 Simpang Maleber 2.620 Mdpl dengan cuaca yang masih hujan saya terus melangkahkan kaki saya agar lekas sampai di alun-alun surya kencana. Tak lama kemudian hujan mulai redah menyisakan rintik-rintik air dari dedaunan pohon dan di depannya terlihat jalan setapak bebatuan yang menandakan jalan menuju alun-alun timur surya kencana berdasarkan youtube yang saya nonton hihihi. Sejujurnya walaupun hujan saya masih menikmati pendakian ini walaupun diguyur dengan derasnya karena pendakian gunung gede disepanjang tracknya terdapat warung-warung yang menyediakan tempat untuk berteduh dan beristirahat ditambah lagi banyak jajanan di sana hihihi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun