Belakangan ini pemerintah membuat program pembatasan kegiatan pada masyarakat untuk wilayah Jawa - Bali. Mengapa hanya Jawa- Bali  dan wilayah lain tidak? karena menurut data yang di miliki oleh pemerintah wilayah Jawa-Bali memiliki potensi peningkatan covid 19 secara drastis. Hal itu yang membuat pemerintah memberlakukan kebijakan berupa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang di berlakukan pada 11 januari hingga 25 januari 2021 mendatang. Kebijakan tersebut meliputi pembatasan kegiatan pada masyarakat, sekolah, beribadah, kuliner, wisata hingga kegiatan bekerja. Â
Hal tersebut dilakukan untuk mengendalikandan juga mencegah peningkatan covid 19, namun hal itu juga seperti dua mata pisau yang dimana ada sisi baik dan buruk sisi baiknya mampu menekan angka pelonjakan covid 19 secara drastis tetapi sisi buruknya adalah ketidakstabilan ekonomi dan menimbulkan keluh kesah pada masyarakat.
 Bermacam-macam keluh kesah yang terjadi dan itu pun juga di rasakan oleh mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan di masa pandemi ini. Â
Kehidupan normal yang biasanya sebagian mahasiswa lakukan kini harus berubah ketika pemerintah mengadakan PSBB. Yogyakarta contohnya kota yang dimana berisi pelajar dari berbagai kota lain  juga terkena dampak dari PSBB. Saya yang merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta merasakan PSBB yang terjadi di saat seperti ini sangat merepotkan apalagi di semester tua saat ini. Mengapa demikian dikarenakan jurusan yang saya ambil dalam perkuliahan lebih banyak praktik di lapangan di banding teori.  Jurusan yang saya ambil di perkuliahan saya adalah Broadcasting yang dimana dalam semester ini saya di haruskan membuat sebuah project dan tetap menaati protokol kesehatan. Ketika kebijakan pemerintah mengenai PSBB sudah tersebar semua project  itu pun harus batal dikarenakan pihak kampus tidak ingin mengambil resiko. Â
Hal itu membuat saya dan juga beberapa mahasiswa yang merasa kecewa karna bagi saya project itu sangatlah penting untuk menambah karya dan portofoli. Tak hanya disitu PSBB juga menyusahkan bagi saya dan juga beberapa mahasiswa lainuntuk mencari makan ketika malam hari di  karenakan banyak pedagang-pedagang yang mulai tutup lebih awal. Karna jika mereka tidak segera tutup akan dikenakan sanksi oleh Satpol pp yang melintas setiap harinya. Beberapa mahasiswa juga beranggapan bahwa pemerintah telat mengadakan PSBB, mereka mengatakan "mengapa tidak dari kemarin saja dilakukan  PSBB mengapa menunggu melonjak dahulu baru di adakan PSBB, ini sama saja seperti memberi makan predator yang sedang kelaparan" ujarnya seperti itu, banyak juga yang mengharapkan semoga PSBB cepat usai dan segera hidup normal seperti semula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H