Mohon tunggu...
Alfiana Maruf
Alfiana Maruf Mohon Tunggu... Guru - Seorang ibu rumah tangga yang berusaha terbaik dalam mendidik anak-anaknya

Pernah belajar di UIN Walisongo Semarang. Bertempat tinggal di Pati, Jawa Tengah. Bekerja sebagai ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berpikir Positif, Hal Pokok Menuju Hidup Bahagia

23 September 2019   13:20 Diperbarui: 23 September 2019   13:38 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo guys. Apa kabar. Semoga kalian sehat dan bahagia. Beberapa minggu lalu saya vakum tidak menulis di kompasiana, lantaran anak kurang sehat dan pikiran saya semrawut. Namun dari apa yang saya rasakan ini menitikkan satu nilai kehidupan yang sangat berharga.

Dari anak saya lahir, dia seringkali sakit. Alhamdulillah bukan skait yang menghawatirkan. Namun itu seringkali berulang tiap dua minggu. Jadi tiap dua minggu selalu ke dokter. Semenjak dia berjalan, alhamdulilah sakitnya tidak sesering dulu. Namun pikiran saya selalu sama saat dia sakit, saya merasa tertekan karena tidak tega melihat anak saya yang lemah dan kurang bersemangat saat bermain.

Berbagai cara pengobatan yang diajarkan orang lain selalu saya lakoni, dengan harapan siapa tahu itu bisa menjadi obat yang membuat anak saya sembuh. Tetapi hasilnya selalu sama, anak saya masih sering sakit. Kemudian baru baru ini saya diberi nasehat seorang kyai kenalan suami saya. Katanya, satu obat mujarab agar anak selalu sehat (terutama jiwanya) dan bahagia adalah orang tuanya juga harus bahagia. 

Setelah saya pikir ternyata maksud kyai itu saya tidak boleh patah semangat dan terlampau sedih saat anak saya sakit karena itu akan membuatnya semakin terpuruk atas sakit yang dideritanya. Pasalnya, katanya seorang balita sangat peka dengan apa yang dirasakan ibunya. Apalagi jika dia masih minum asi. 

Akhirnya saya berusaha untuk selalu berpikir positif dan tersenyum saat merawat anak saya yang sedang sakit. Tertawa sembari mengajaknya bernyanyi, bertepuk tangan. Alhamdulillah, terpancar juga energi positif dalam diri anak saya. Saat itu dia tidak fokus alias tidak merasakan sedalam-dalamnya atas sakit yang dideritanya. Bahkan dia sampai lupa kalau dia sakit. Alhamdulillah meskipun badannya nampak lemah tapi dia tetap mau bermain dan tersenyum. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun