Mohon tunggu...
Alfian adhitya Arnaya
Alfian adhitya Arnaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai fren, kenalin nama aku Alfian Adhitya Arnaya biasa dipanggil Fian. Saat ini aku adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, jadi tugasku hanya belajar dan belajar. Tetapi terkadang aku berprofresi sebagai pengamat sepakbola dan music enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penarik Becak Malioboro, Bertahan Hidup di Era Modernisasi

3 Desember 2023   11:08 Diperbarui: 3 Desember 2023   11:09 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Hartono, seorang penarik becak di jalan Malioboro (Sumber Doc Alfian)

Kemajuan zaman membawa peradaban manusia kepada perkembangan teknologi yang semakin modern tanpa henti. Era modernisasi kian banyak melahirkan berbagai profesi-profesi baru, seperti halnya di bidang transportasi yang sekarang menjadi serba online. Tetapi bagi Sebagian Masyarakat Jogja, kemajuan teknologi tidak berpengaruh bagi mereka. Di sepanjang jalan Malioboro masih banyak masyarakat sekitar yang masih memanfaatkan jasa penarik becak untuk para wisatawan. Daerah Malioboro sekarang menjadi daerah dengan paling banyak becak di antara wisata Jogja yang lain, kurang lebih terdapat sekitar 50 orang dan juga terdapat komunitasnya.

Pak Hartono pria yang berusia senja namun tetap semangat mengayuh pedalnya untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. Ia sudah menjalani profesinya sebagai penarik becak selama 25 tahun lamanya. Tubuh pria yang berusia senja terlihat kulitnya yang mulai mengerut dan pori-pori kulitnya terlihat rapat dan mengeluarkan minyak akibat sengatan matahari langsung. Bagi Pak Hartono menjadi penarik becak merupakan ladang satu-satunya yang bisa ia manfaatkan untuk mencari rezeki, ia mau bertransformasi ke ojek online akan tetapi tidak bisa memakai motor.

"Untuk di era sekarang, memang agak sulit untuk mencari penumpang. Penumpang pasti bakal lebih memilih ojol yang lebih cepat sampai dan tarifnya yang agak murah. Namun tidak apa-apa rezeki sudah ada yang mengatur" Ujar Pak Hartono.

Kebanyakan tukang becak di Malioboro sekarang hanya mendapat penumpang turis asing, tetapi terkadang juga mendapat penumpang warga lokal yang sehabis belanja dari pasar beringharjo. Dulu Pak Hartono masih sering mengantar wisatawan keliling Jogja sampai dengan Prambanan, tetapi sekarang hanya sampai Prawirotaman.

Pak  Hartono mulai mengayuh becak dari jam 07.00 pagi hingga malam pukul 20.00 dengan penghasilan yang tidak terlalu besar di era sekarang. Sekarang penghasilan perhari hanya dapat Rp50.000, kadang lebih kadang tidak sampai. Tetapi ia tetap bersyukur dan penghasilannya menjadi tukang becak masih bisa untuk membiayai 5 orang anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun