Mohon tunggu...
Alfian Achmad Baihaqi Hadi
Alfian Achmad Baihaqi Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Undip

KKN TIM II UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Budikdamber hingga Produk Diversifikasi Perikanan

15 Agustus 2020   17:18 Diperbarui: 15 Agustus 2020   17:20 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kab. Semarang – Pelaksanaan KKN di tahun 2020 sekarang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena dilaksanakan di tengah situasi masa pandemi COVID-19 dan dengan adanya peraturan pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk tetap berada dirumah. Oleh sebab itu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro selaku penyelenggara kegiatan KKN melakukan perubahan kegiatan KKN yang biasanya dilakukan secara kelompok (tim) maka pada KKN saat ini dilakukan secara mandiri (Individu) dan lokasi dilakukannya kegiatan KKN menjadi di domisili (kampung halaman) dari mahasiswa atau dapat memilih lokasi diluar domisili.

Alfian Achmad Baihaqi Hadi merupakan mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang melaksanakan KKN di Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang dengan dosen pembimbing lapangan yaitu Nuryanto S.Gz., M.Gizi. Program kerja yang diusung tentu melihat potensi dan permasalahan yang ada di masyarakat setempat, sehingga program kerja yang sudah dirancang antara lain: 1) Pelatihan Pembuatan Produk Diversifikasi Hasil Perikanan Untuk Meningkatkan Minat Konsumsi Ikan Sebagai Upaya Menambah Imunitas di Tengah Pandemi COVID-19 ; dan 2) Budidaya Ikan dalam Ember  “Budikdamber” dengan Sistem Aquaponik Sebagai Solusi Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi COVID-19.

Diversifikasi merupakan upaya untuk menganekaragamkan jenis produk olahan hasil perikanan dari bahan baku yang belum atau sudah dimanfaatkan dengan memperhatikan faktor gizi dan keamanan pangan sebagai usaha penting untuk meningkatkan konsumsi produk perikanan baik kualitas maupun kuantitas dan untuk meningkatkan nilai jual. Pelatihan diversifikasi yang dilakukan berupa pembuatan kaki naga dan otak-otak ikan. Proses pembuatan produk kaki naga cukup mudah, yaitu dengan adonan ikan, tepung terigu dan tepung tapioka serta bumbu kemudian diberi tusuk dan dikukus. Setelah adonan siap, balurkan dengan telur dan tepung panir, goreng hingga berwarna keemasan.

Proses pembuatan otak-otak sendiri tidak jauh berbeda dengan kaki naga, hanya saja adonannya ditambah santan, setelah adonan siap maka dapat dibungkus daun pisang atau dibentuk memanjang, kemudian dikukus. Setelah siap maka otak-otak siap dimakan atau dapat dibakar diatas pemanggang ataupun digoreng.

Budikdamber sendiri merupakan budidaya ikan di dalam ember yang memadukan penanaman sayur secara aquaponik. Budikdamber sendiri sangat cocok diterapkan oleh masyarakat yang minim lahan. Pembuatan budikdamber sangat mudah dan tidak memerlukan biaya yang mahal serta dapat memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar rumah. Dengan adanya budikdamber diharapkan dapat menjadi peluang masyarakat dalam mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari dan meminimalkan pengeluaran di masa pandemi COVID-19.

Dok.Pribadi
Dok.Pribadi

Penulis berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat menjadi lebih kreatif dalam membuat olahan ikan menjadi produk baru yang memiliki nilai gizi dan nilai jual yang baik, mampu meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi ikan dan menjaga daya tahan tubuh di tengah pandemi COVID-19.

Oleh: Alfian Achmad Baihaqi Hadi - Teknologi Hasil Perikanan - FPIK

#KKNTimIIUndip

#P2KKNUndip

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun