Mohon tunggu...
Alfian Rosiadi
Alfian Rosiadi Mohon Tunggu... Administrasi - Sang Pembaca

employees of local government

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Manajemen SDM Berbasis Kompetensi melalui Football Manager

8 Oktober 2017   11:45 Diperbarui: 8 Oktober 2017   12:18 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh tampilan data pemain, sumber : uk.gamesplanet.com

Dewasa ini pendekatan berbasis kompetensi (competency-based approach) telah menjadi tren dalam dunia manajemen, khususnya manajemen sumber daya manusia (MSDM). Walaupun dari sisi historis, pendekatan ini sejatinya telah ada dalam dunia kemiliteran pada masa kekaisaran romawi dan China, yang digunakan untuk memilih prajurit-prajurit terbaik mereka. Pendekatan manajemen berbasis kompetensi muncul lagi pada era 1970-an yang dipopulerkan oleh McClelland di Amerika Serikat dan semakin disempurnakan di era duo Spencer.

Para praktisi, akademisi, dan peneliti telah banyak melakukan kajian tentang apa itu kompetensi dan pendekatan manajemen berbasis kompetensi. Mereka meyakini pendekatan ini bermanfaat untuk meningkatkan kinerja organisasi dan meraih keunggulan kompetitif. Uniknya, pendekatan manajemen berbasis kompetensi ini sejatinya justru dapat dipelajari melalui aplikasi permainan (game) Football Manager.

Football Manager adalah permainan simulasi komputer bertema olahraga (sepakbola). Permainan ini awalnya dikembangkan Sports Interactive dan Eidos Interactive dengan nama Championship Manager pada tahun 1992. Pada perkembangannya kemitraan mereka berakhir dan kemudian Sports Interactive bekerjasama dengan Sega serta mengubah merk dagang mereka manjadi Football Manager.

Sebagai sebuah game simulasi sepakbola, dalam permainan ini anda akan diminta berperan sebagai seorang manajer sepakbola. Anda dapat memilih untuk menangani berbagai klub dari puluhan liga sepakbola di dunia. Melatih klub kelas dunia macam Barcelona, Real Madrid, Manchester United atau bahkan klub liga indonesia semacam Persib Bandung menjadi hal lumrah dalam permainan ini.

Lantas apa hubungan kompetensi dan Football Manager? Di dalam game ini, sebagai seorang manajer anda akan mendapatkan data dan profil para pemain dan anggota tim pelatih anda. Dalam profil mereka, anda tidak hanya akan menemukan biodata dasar macam nama, tempat tanggal lahir, kewarganegaraan, klub dan personel favorit, tetapi juga akan menemukan catatan tentang kemampuan mereka. Data kemampuan ini tidak hanya berupa data teknis macam kemampuan dribbling, shooting, passing, crossing atau technique, tetapi juga data aspek mental dan fisik serta dilengkapi dengan kemungkinan roles and position yang sesuai dengan kompetensi mereka itu.

Uniknya kemampuan para pemain ini tidak bersifat stagnan, kemampuan mereka dapat berubah tergantung bagaimana anda mengembangkan dan mengelola bakat yang mereka miliki, baik melalui pelatihan, kesempatan bermain, komunikasi personal, maupun strategi mentoring dari pemain yang lebih senior. Selain itu, usia dan pengalaman juga mempengaruhi peningkatan dan perkembangan para pemain sepakbola yang anda miliki. Data pemain ini mungkin adalah gambaran yang sederhana dan sempurna tentang apa yang dimaksud dengan profil kompetensi yang menyajikan karakteristik dasar individu. Data ini juga menghindarkan terjadinya berbagai fenomena yang ditemukan dalam organisasi bisnis dan sektor publik, tentang kesalahan dalam penempatan posisi, jabatan dan tugas seorang karyawan.

Contoh tampilan data pemain, sumber : uk.gamesplanet.com
Contoh tampilan data pemain, sumber : uk.gamesplanet.com
Jika kompetensi individu secara agregat membentuk kompetensi organisasi atau kompetensi inti, maka dalam Football Manager pemain-pemain yang anda miliki akan membentuk kompetensi klub sepakbola anda dan dapat anda bandingkan dengan klub/tim lain. Anda akan memperoleh informasi mengenai kemampuan bertahan dan menyerang klub anda dibandingkan dengan klub lain, dan juga dapat mengeksplorasi keunggulan dan kelemahan tim anda dibandingkan dengan tim lain.

Dari informasi kompetensi klub yang anda miliki ini, anda dapat menentukan tidak hanya strategi bermain, tetapi juga strategi dalam bursa transfer, yang dalam dunia manajemen disebut sebagai proses rekrutmen dan seleksi. Membeli pemain dengan kompetensi sebagai pemain penyerang adalah pilihan bijak jika anda bermasalah dengan urusan mencetak gol, tapi tidak bijak jika anda justru memiliki masalah akibat sering kebobolan. Demikian juga menumpuk terlalu banyak pemain di dalam satu posisi/peran akan memungkinkan munculnya disharmonisasi dalam organisasi tim anda. Sebuah analogi sederhana yang seharusnya juga dapat diterapkan di dalam organisasi sektor bisnis dan publik yang mengadopsi pendekatan manajemen berbasis kompetensi.

Menciptakan sebuah budaya organisasi yang baik juga diajarkan dalam permainan ini. Meskipun anda berada di tim dengan reputasi world-class, jika anda tidak mampu menjaga keharmonisan dan kedisplinan di dalam tim, anda tidak boleh berharap meraih banyak prestasi. Pun demikian, dalam aspek pengembangan kompetensi, football manager memberi statement bahwa seorang pemain dengan label wonderkid, hanya akan mampu menjadi seorang world-class player jika menerima pengembangan, arahan dan pembinaan yang tepat, dalam organisasi tim yang baik pula. Sebuah pelajaran bahwa jika ingin memperoleh karyawan dengan kompetensi tinggi, maka anda harus menciptakan kondisi organisasi yang sehat, kompetitif, adil dan tidak korup.

Football manager juga memberikan kita sedikit pemahaman bahwa walaupun para ahli dalam bidang manajemen sumber daya manusia beranggapan bahwa kompetensi dapat dikembangkan melalui serangkaian program pengembangan dan pelatihan, faktanya masing-masing individu tetap memiliki batasan dalam kompetensi yang mereka miliki. Anda tidak mungkin berharap seorang pemain dari Liga 3 misalnya, dapat meraih kompetensi dan kinerja seperti seorang Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo meskipun dia berlatih dan bermain di klub yang sama dengan sang megabintang, kecuali memang pemain tersebut memiliki potential ability yang sangat besar.

Sesuatu yang mungkin jarang di-eksplor oleh para ahli MSDM. Dalam dunia football manager ataupun sepak bola nyata, jika kompetensi individu gagal menyesuaikan dengan kebutuhan kompetensi organisasi, hal yang wajar jika yang bersangkutan dijual ke klub lain atau tidak menerima perpanjangan kontrak. Sebuah tantang bagi praktisi MSDM untuk dapat menerapkan hal se-ekstrim ini, terutama di organisasi sektor publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun