Mohon tunggu...
Alfian Nur Mujtahidin
Alfian Nur Mujtahidin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sekolah Dokter Semester 7 | Penggemar Bulutangkis | Bermimpi suatu saat bisa jadi Penulis\r\nTwitter : @alfiannurm

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Inikah Tim Inti Thomas Cup Indonesia?

29 April 2014   19:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:03 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga minggu menjelang bergulirnya ajang prestisius beregu putra, Thomas Cup tahun 2014. Berbagai spekulasi berkembang dalam menerka siapa tim inti yang akan dibawa ke India untuk merebut supremasi tertinggi di bulutangkis putra yang telah 12 tahun tidak kembali ke Indonesia.

Sumber : www.badmintoninindia.com

Sepuluh pemain yang menjadi batas maksimal yang bisa didaftarkan ke BWF dalam awal bulan mei sudah harus terpilih. Rencananya PBSI akan mengumumkan secara resmi 10 nama tersebut baik untuk tim putra dan putri tanggal 5 mei mendatang bertepatan dengan HUT PBSI. Akhir pekan ini pemain-pemain yang menjadi tim bayangan akan menjalani outbound di Bogor sebagai persiapan terakhir untuk menentukan kesepuluh pemain terbaik tersebut. Minggu lalu, mereka telah menjalani pemusatan latihan secara intensif di Kudus dan ditutup dengan pertandingan simulasi di Solo. Dalam menjalani pemusatan latihan tersebut terlihat seluruh tim dan pelatih benar benar mempersiapkan secara optimal baik dari segi mental, fisik, teknik, dan tentunya sport science yang memang menjadi salah satu modal untuk menghadapi pertandingan penting dan prestisius. Sabtu lalu, setelah 10 hari menjalani karantina di Kudus, rombongan tim menuju ke Solo untuk menjalani pertandingan simulasi. Beberapa pemain yang menjalani simulasi diprediksi akan mengisi skuad inti tim Thomas nanti. Lalu, nama-nama siapa saja yang berpeluang untuk mengisi skuad inti tersebut ? Mari kita menerka dan menilai. Maklum ditengah hiruk pikuk antusiasme warga kompasiana yang memprediksi koalisi parpol dan capres cawapres mendatang. Maka tak salah jika kita membuat prediksi siapa nama-nama pemain putra yang akan mengisi skuad inti tim bulutangkis. Jika melihat komposisi pemain yang bertanding di simulasi kemarin. Nama besar seperti Tommy Sugiarto, Simon Santoso, Ahsan, Hendra, Ryan Agung serta Angga pratama jelas akan mengisi skuad utama tim. Tersisa 4 slot lagi yang nampaknya masih misteri. Kita mulai dari peluang Sony Dwi Kuncoro, pemain senior ini memang mempunyai segudang pengalaman dalam pertandingan internasional, namun kondisi fisik yang sering dirudung cedera dan faktor usia sepertinya akan membuat PBSI memikir dua kali untuk menerjunkan Sony nanti. Apalagi kondisi ini pernah dialami Sony di tahun 2010 yang terpaksa mengalami cidera saat turun dipartai Semifinal. Hal ini sepertinya tidak akan mau diulangi lagi oleh PBSI. Belum lagi hasil simulasi kemarin dimana Sony ternyata kalah melawan Juniornya yang masih 19 tahun Ihsan Maulana Mustofa, semifinalis kejuaraan dunia junior 2013. Kemenangan Ihsan atas Sony seolah memperlebar peluang Ihsan untuk mendampingi Tommy dan Simon di tunggal putra. Apalagi sebagai pemain muda pengalaman terjun diturnamen beregu sangat diperlukan sebagai modal regenerasi yang selama ini dikoar-koarkan oleh Gita Wirjawan sebagai Ketum PBSI. Selain Ihsan, nama Dionysius Hayom Rumbaka juga berpeluang besar mengisi slot ditunggal putra. Berada di urutan kedua tunggal putra terbaik Indonesia. Hayom akan diprediksi menjadi tunggal kedua tim Indonesia. Namun, masalah mental yang dialami Hayom harus difikirkan oleh PBSI mengingat ini turnamen beregu. Masih ingat tentu tahun 2012 saat tim Thomas Indonesia membuat sejarah buruk untuk pertama kalinya gagal ke semifinal setelah dipartai terakhir Hayom yang harusnya bisa menang, malah kalah dari Takuma Ueda dari Jepang. Belum lagi raport merah Hayom yang selalu tersingkir di putaran pertama atau putaran kedua turnamen Super Series. Selain nama-nama diatas, masih ada Wisnu Yuli Prasetyo, Jonathan Cristie, dan Riyanto Subagja. Namun, melihat performa mereka sepertinya PBSI tidak mau gambling dengan menerjunkan mereka. Jonathan cristie dinilai masih labil, begitupun Riyanto yang minim pengalaman. Wisnu Yuli mungkin punya kans yang besar tapi masih perlu pembuktian, saat kemarin turun di Superliga, Wisnu kalah telak oleh pemain korea selatan yang telah pensiun, Lee Hyun Ill. Selain persaingan yang memanas untuk mengisi slot tunggal putra, di ganda putra persaingan juga memanas untuk mengisi satu slot terakhir. Persaingan keras tentu terjadi antara ganda putra Markis Kido/Gideon dan Berry Anggriawan/Ricky Karanda. Satu nama lagi Wahyu/Ade sepertinya akan terhempas dan tidak akan dikirim sebagai tim inti. Jika PBSI melihat data terakhir prestasi, maka Kido/Gideon layak terpilih sebagai ganda ketiga. Namun jika PBSI melihat regenerasi dan pemain pelatnas sebagai acuan maka Berry/Ricky yang akan dipilih. Atau bisa saja PBSI mengambil acak pemain-pemain tersebut. Malah jika PBSI menghendaki 5 pemain tunggal yang berangkat mengingat Tommy dan Sony rawan cidera, bisa saja hanya satu nama yang akan dipilih. Markis Kido tentu punya kesempatan besar terpilih. Sebagai ganda senior, pengalaman Kido sangat diperlukan. Apalagi ada Hendra disana yang merupakan mantan pasangannya. Tapi Kido sekarang bukan Kido yang dulu. Jika kita melihat pertandingan terakhir dia, terlihat Kido tampil underperform. Jika Kido tampil underperform sulit mengharapkan Kido untuk menang. Pasangannya Gideon juga terlihat masih mentah pola bermainnya. Namun satu hal yang positif dari Gideon adalah semangatnya yang sangat diperlukan dalam Tim. Jika Kido/Gideon terpilih maka pelatih punya banyak pilihan dalam mengutak atik pasangan. Bisa saja Hendra/Kido, Ahsan/Angga, atau yang lainnya dipertandingan-pertandingan awal. Berry/Ricky juga punya kans untuk terpilih. Soal teknik mereka diatas Gideon. Tapi permasalahannya adalah mental. Mereka sering mudah tertinggal dan mudah untuk dikejar. Apalagi untuk pertandingan tim yang apa saja bisa terjadi. Tapi mereka pemain muda, pengalamannya sangat mungkin diperlukan sebagai bekal dalam menghadapi turnamen beregu lainnya. Maka jika melihat peta kekuatan lawan, khususnya Tiongkok yang pasti akan menurunkan Lin Dan di tunggal ketiga. Maka PBSI perlu menyusun skenario untuk menghindari pertandingan berlanjut sampai partai terakhir atau tunggal putra ketiga. Hal ini cukup realistis mengingat performa Lin Dan yang masih bagus terbukti dua kali setelah comebacknya Lin Dan semenjak Kejuaraan Dunia agustus lalu, ia merebut dua gelar beruntun di China Masters dan Kejuaraan Asia bulan ini. Belum lagi sebagai pemain senior Lin Dan cukup mampu mengemban tugas berat sebagai tunggal ketiga. Jika PBSI merasa sangat yakin untuk merebut dua poin dari ganda putra maka partai tunggal pertama atau tunggal kedua harus diambil. Andai saja Tommy tidak dirudung cidera, kans Tommy untuk merebut poin dari tunggal pertama sangat besar. Namun dengan kondisi sekarang peluang tersebut masih fifty fifty. Maka, perlu Simon diturunkan sebagai tunggal kedua, jika kondisi ini terjadi maka peluang sangat besar untuk dimenangkan Indonesia, ini berkaca dari prestasi Simon terakhir ini. Kondisi simon juga dalam keadaan fit. Apalagi kemungkinan besar lawan yang dihadapi antara Du Pengyu, Wang Zhengming, yang bukan Lin Dan. Maka, jika skenario ideal tahun ini mempertemukan Tiongkok dan Indonesia di partai final. Startegi memilih pemain akan sangat menentukan. Jika PBSI memabawa Tommy, Hayom, Sony, dan Simon. Akan sangat riskan karena Simon bertemu Lin Dan dan Hayom bertemu Du Peng atau Zhengming. Peluang Indonesia untuk rebut satu poin dari tunggal akan sulit. Peluang akan lebar jika, Simon naik ke tunggal kedua. Jika ini menjadi pilihan. Maka Ihsan/Wisnu perlu dibawa karena memiliki peringkat lebih rendah dari Simon. Jika ini pilihannya, PBSI harus memilih antara Hayom/Sony. Atau malah bisa saja tidak memilih Hayom dan Sony. Jika pemain yang terpilih adalah Tommy, Hayom, Simon, dan Ihsan. Sedangkan Ganda Putra Ahsan/Hendra, Angga/Rian, dan Kido/Gideon. Hal ini tentu menjadi psywar tersendiri untuk tim lawan. Tiongkok tidak mungkin menaruh Lin Dan di tunggal pertama atau kedua, begitupun dengan Korea yang mungkin nanti masih mengikutsertakan Lee Hyun Ill. Di pertandingan awal, Simon bisa di plot sebagai tunggal ketiga, ini jadi kartu truf Indonesia karena negara lain tunggal ketiganya tidak bagus kecuali, Tiongkok, ini jika partai berlanjut sampai partai kelima. Namun, saat berjumpa Tiongkok, Simon naik ke tunggal kedua. Ini juga akan sangat menguntungkan Indonesia jika strategi mengambil dua nomer ganda dan satu tunggal tanpa berlanjut ke partai lima terjadi. Pada akhirnya, pertarungan Thomas Cup tahun ini bakalan seru dan sangat sulit untuk memprediksi siapa juaranya. Apalagi nama-nama pemain dari negara lain juga belum fix. Intinya seperti yang dikatakan Taufik Hidayat, peluang Indonesia dan Tiongkok untuk merebut kembali Supremasi Bulutangkis Putra tertinggi, Thomas Cup sama. Tinggal siapa yang lebih cerdik dan berani. Indonesia yang dimotori Rexy atau Tiongkok dengan Paduka Li Yongbonya. Maka, kita akan menunggu kebenaran statemen Rexy di piala Sudirman tahun lalu, "We (Indonesia.red) Will Stop China". Ya, Indonesia harus menstop Tiongkok jika tidak mau rekor Indonesia dilampaui Tiongkok. Dimana, Indonesia dan Tiongkok sama-sama pernah merebut piala Thomas 5 kali secara beruntun. Indonesia membuatnya tahun 1994-2002, Tiongkok merebutnya dari 2004-2012. Atau mungkin, kejutan bisa terjadi dimana, ada negara baru yang merebut piala Thomas, seperti tahun 2010 yang diluar dugaan Korea merebut piala Uber dari Tiongkok. Semuanya masih bisa terjadi di India 18-25 Mei mendatang. Tapi pinginnya sih Indonesia yang menjadi juara.

Sumber : bulutangkis-ri.blogspot.com

Jadi, gak kalah seru kan memprediksi peta koalisi capres dengan memprediksi tim inti Piala Thomas ??? Salam Bulutangkis :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun