"Potongan untuk WO (Work order) 0511 sudah sampai mana Pak Komar?"
Begitu bunyi pertanyaan dari mas Emo bagian welding (pengelasan) kepada Mas Komar dibagian cutting (pemotongan). Pertanyaan itupun segera dibalas, "Masih proses pak. Estimasi 30 menit lagi selesai."
Komunikasi tersebut bisa saya baca melalui ponsel saya. Tidak hanya saya, rekan-rekan yang lain pun bisa membaca komunikasi antara dua orang itu lantaran mereka bertanya jawab melalui grup perpesanan WhatsApp (WA). Tak hanya mas Emo dan mas Komar saja, orang lain didalam grup WA itu juga melakukan hal serupa. Termasuk saya sendiri juga terkadang lebih suka berkirim pesan lewat grup WA untuk hal-hal tertentu.
Fenomena ini unik. Untuk sebuah percakapan yang hanya melibatkan dua orang mengapa harus melalui grup alih-alih japri (jalur pribadi). Maka sayapun jadi tertarik untuk mengulik alasan mengapa dalam lingkungan kerja orang lebih suka berkomunikasi lewat grup. Saya pikir ada berbagai alasan yang melatar belakangi hal tersebut. Mungkin tidak hanya di lingkungan kerja, tetapi saya memang fokus di lingkungan kerja.
Berikut 4 alasannya.
Pertama, Komunikasi tersebut sekaligus sebagai tembusan kepada beberapa orang yang berkepentingan.
Karena semua orang dalam grup bisa membaca, maka harapannya orang-orang yang mungkin terkait dengan pembicaraan itu langsung dapat memahami. Takperlu menjelaskan lagi kepada satu-satu orang. Sehingga ini lebih efisien, praktis, dan cepat.
Kedua, supaya action atau tindak lanjutnya lebih cepat
Bila ada pimpinan atau atasan yang berada dalam grup tersebut, maka diharapkan orang bisa merespon chat dengan lebih cepat. Tak hanya respon chat, tetapi juga tindak lanjut nyata terhadap persoalan yang sedang dibahas. Kadang-kadang memang ada tipe orang yang tidak segera merespon pesan. Maka dengan ada pimpinan atau orang yang memiliki pengaruh dalam loop komunikasi grup, orang akan cenderung segan bila tidak segera merespon. Tidak jarang nomer ponsel atasan memang sengaja dimasukkan dalam grup supaya orang-orang bisa bergerak cepat.
Ketiga, apabila orang yang dituju tidak segera merespon karena suatu hal, pihak yang mewakili bisa menggantikan merespon