Tim Nasional sepakbola Spanyol berhasil menembus final Olimpiade Tokyo setelah menghentikan perlawanan tuan rumah Jepang di babak semifinal. Tim Matador berhasil unggul tipis 1-0. Itupun mereka harus bersusah payah menunggu hingga perpanjangan waktu paruh kedua. Gol tunggal itu dicetak oleh Marco Asensio ke-115 melalui sepakan kaki kiri yang indah sambil membalikkan badan.
Marco Asensio sendiri sejatinya tidak ada dalam line-up sejak menit pertama. Pelatih Spanyol Luis de la Fuente baru memasukannya pada menit ke-84 babak kedua menggantikan Pedri. Masuknya pemain milik Real Madrid itu terlihat membuat serangan Matador serasa lebih hidup.
Spanyol sebenarnya sejak awal memang menguasai jalannya pertandingan. Statistik ball possesion menunjukkan Spanyol menguasai 61 persen. Sedangkan tim Samurai Biru hanya memegang bola sebanyak 39 persen.Â
Tetapi Spanyol terlihat kesulitan menembus pertahanan Jepang yang dikomandoi oleh Maya Yoshida, bek senior sekaligus kapten Timnas Jepang yang bermain di Premier league bersama Southampton.Â
Spanyol terlihat hanya berputar-putar tanpa bisa mendekati garis 16 meter pertahanan Jepang. Bahkan mereka hanya berhasil mencatatkan satu shot on goal sepanjang pertandingan. Satu-satunya shot on goal itulah yang akhirnya menembus jala Jepang yang dikawal oleh Kosei Tani.
Tim Samurai Biru sesungguhnya bukanlah tanpa perlawanan. Dibandingkan Spanyol yang hanya membuat satu sepakan mengarah ke gawang, Jepang mampu membuat 6 sepakan ke gawang Spanyol yang dijaga oleh Unai Simon.Â
Takefusa Kubo seringkali merengsek masuk dan menyulitkan barisan pertahanan Spanyol. Gocekan pemain yang dijuluki Messi-nya Jepang itu berulang kali merepotkan bek lawan. Sayang, semua usahanya sukses diredam lawan.
Kebuntuan Spanyol barulah mulai terurai sejak masuknya Marco Asensio. Gelandang serang Real Madrid itu membuktikan diri bahwa ia adalah pemain penting Timnas Spanyol. Kontrol bola, tusukan-tusukan, serta umpan-umpannya amat membahayakan. Disaat pertandingan sepertinya akan berakhir dengan adu penalti, ia berhasil menjadi pembeda. Pemain berusia 25 tahun itu muncul sebagai pahlawan.
Marco Asensio bukanlah pemain sembarangan. Para Madridista (sebutan pendukung Real Madrid) pasti sangat setuju. Asensio merupakan pemain penting di klub berjuluk Los Galacticos tersebut. Musim lalu saja, ia terlibat dalam 44 pertandingan resmi dimana ia berhasil mencetak 6 gol dan menciptakan 13 assist.Â
Ia juga merupakan aktor penting keberhasilan Real Madrid dalam menjuarai Liga Champions Eropa selama dua musim berturut-turut musim 2017 dan 2018.