Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Selamat Chen Long, Terima Kasih dan Tetap Semangat Ginting!

1 Agustus 2021   16:12 Diperbarui: 1 Agustus 2021   16:13 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pebulutangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting gagal mengalahkan Chen Long. Gambar: okezone.com

Ia dikalahkan oleh pebulutangkis Denmark Viktor Axelsen dalam pertandingan semifinal lainnya. Axelsen sendiri menang dengan straight game 21-18 dan 21-11. Dengan demikian maka partai final akan mempertemukan Chen Long melawan Viktor Axelsen.

Anthony Ginting masih harus fokus. Pertandingan perebutan medali perunggu akan digelar Senin, 2 Agustus 2021. Diatas kertas, Kevin Cordon bukanlah lawan seimbang. Di usianya yang ke 34, ia menempati posisi ke-59 dalam ranking dunia BWF.

Namun Ginting tidak boleh jemawa. Kevin Cordon sendiri adalah pebulutangkis yang membuat kejutan besar bisa lolos ke hingga babak semifinal Olimpiade. Ini adalah rekor. Ia adalah pebulutangkis PanAm continental pertama yang menembus semifinal Olimpiade. 

Di perempat final kemarin ia sempat mengalahkan tunggal putra Korea Selatan, Kwang Hee Heo. Kita ingat bahwa pebulutangkis Korea Selatan itu menumbangkan juara dunia asal Jepang, Kento Momota. Di Amerika latin, sebenarnya ia bukanlah nama yang asing. Kevin Cordon sudah meraih 38 gelar dalam kompetisi bulutangkis di Amerika latin. Walaupun secara kualitas tentu saja turnamen-turnamen itu masih kalah kelas.

Oleh karena itu, tetap semangat Ginting! Bawa pulang medali perunggu ke Tanah Air. 

Tak apa bila belum berhasil mempersembahkan medali emas dalam gelaran Olimpiade kali ini. Masih ada kesempatan merebutnya 3 tahun lagi dalam Olimpiade Paris 2024. Ini juga berlaku bagi Jonathan Christie. Tunggal putra masih menyisakan PR yang harus dibenahi untuk lebih berprestasi. 

Mental sepertinya masih menjadi persoalan klasik. Jonathan Christie secara kualitas tidak kalah dengan para pemain kelas dunia lainnya. Namun sukar sekali keluar dalam tekanan lawan. Semoga ada pelajaran berharga yang dapat dipetik dari Olimpiade Tokyo 2020.

Ayo jangan berhenti memberikan dukungan bagi atlet-atlet bulutangkis kita.

Maju terus bulutangkis Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun