Selamat Chen Long!
Chen Long memang pantas menang. Juara bertahan olimpiade itu mempunyai mental juara yang luar biasa. Keuletan, ketenangan dan kecerdikannya membawanya berhasil mengalahkan harapan tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting di babak semifinal bulutangkis olimpiade Tokyo 2020 dengan 2 set langsung 21-16 dan 21-11.
Meskipun sempat kalah 8 kali dalam 12 pertemuan sebelumnya melawan Ginting, nyatanya Chen Long bisa tampil lepas. Kekalahan itu sama sekali tidak mempengaruhi performanya di pertandingan kali.Â
Justru Chen Long berhasil mengendalikan permainan. Ia membuat Ginting mati kutu. Unggulan kelima itu selalu tertinggal dalam perolehan poin. Permainan terbaiknya tidak keluar.
Ginting beberapa kali membuat kesalahan sendiri. Sempat mendekati perolehan poin tapi kemudian kembali menjauh. Dari set pertama pun sudah terlihat bagaimana Chen Long menguasai pertandingan.Â
Di set kedua yang diharapkan menjadi momentum kebangkitan Anthony Ginting justru sebaliknya, Ginting semakin tenggelam dalam genggaman Chen Long. Terbukti pebulutangkis tunggal putra terbaik China itu mampu match point dengan selisih keunggulan 10 angka (20-10) yang kemudian ditutup dengan sempurna dengan keunggulan telak 21-11.
Dengan kekalahan ini maka harapan seluruh pecinta bulutangkis tanah air untuk merebut medali emas di sektor tunggal putra kembali sirna. Indonesia memperpanjang puasa gelar di tunggal putra di gelaran Olimpiade. Terakhir, Taufik Hidayat yang berhasil merebut medali emas di Olimpiade Athena 2004. Artinya, sudah 17 tahun yang lalu.
Apa boleh buat, Chen Long memang bermain sempurna dalam pertandingan kali ini. Sedangkan Anthony Sinisuka Ginting sudah mengeluarkan perjuangan yang maksimal. Perjuangan yang tetap layak untuk diapresiasi. Oleh karena itu tidaklah pantas untuk mem-bully usaha Ginting meraih medali emas.
Masih ada asa meraih medali perunggu
Tugas Anthony Ginting belum usai. Ginting masih memiliki harapan untuk meraih medali. Ia masih akan bertanding dalam perebutan medali perunggu melawan Kevin Cordon. Pebulutangkis tunggal putra asal Guatemala yang dilatih oleh pelatih asal Indonesia.Â