Kondisi pandemi membuat orang lebih memilih berdiam dirumah. Apalagi semenjak pemerintah memberlakukan protokol pembatasan yang semakin ketat melalui PPKM level 4.Â
Situasi ini membuat kendaraan pun hanya terparkir dirumah saja, tidak terpakai. Bisa saja karena pembatasan yang ketat, mobil bisa nganggur selama berminggu-minggu lantaran tidak digunakan.Â
Tetapi walaupun kendaraan tidak digunakan, bukan berarti tidak memerlukan perawatan. Anda tetap wajib memperhatikan perawatannya sekalipun hanya minimalis.Â
Yang minimalis ini tetap harus dilakukan. Mobil yang terparkir terlalu lama akan membuatnya mengalami penurunan fungsi. Maka untuk membuatnya tetap maksimal, mesin harus tetap dipanasi. Minimal seminggu sekali.Â
Mobil masa kini memang sudah tidak perlu dipanasi bila sering digunakan. Teknologi valve adjuster dapat menahan oli tidak langsung turun ke penampungan sehingga ketika akan digunakan, mobil sudah siap. Tetapi bila mobil anda terlalu lama terparkir, lebih baik tetap dilakukan pemanasan.
Nah, mungkin anda sudah paham bahwa mesin mobil tidak boleh terlalu lama menganggur. Anda sudah biasa dengan ritual memanasi mesin mobil. Tetapi apakah cara pemanasannya sudah benar?Â
Jujur saja, banyak dari pemilik mobil yang memanaskan mobil dalam kondisi mobil diam (idle). Tidak jalan. Kalau anda adalah salah satu pemilik yang memiliki kebiasaan demikian, maka anda perlu segera merubah kebiasaan tersebut.
Saat memanaskan mesin mobil, anda perlu menjalankan mobil anda. Jangan diam (idle). Setidaknya bawalah mobil anda berkeliling ke sekitar komplek rumah. Takperlu jauh-jauh. Setidaknya jalankan mobil anda selama 10 sampai 15 menit.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak mengatakan bahwa mobil itu seperti manusia. Layaknya manusia yang butuh olahraga, mobilpun butuh bergerak. Karena kalau diam maka hanya mesin saja yang hidup. Yang lainnya mati.
Lalu apa pentingnya memanaskan mobil dalam kondisi bergerak?