Bagaimanapun sponsor akan terkait dengan image klub. Tak mungkin kan anda menanamkan investasi pada sesuatu yang punya image kurang baik? Oleh karena itu, untuk mendatangkan investasi, klub harus membuat image sebagus mungkin.Â
Dalam hal akuisisi klub oleh figur publik, saya pikir klub sudah memiliki modal yakni nama besar di figur publik. Nama besar mereka diharapkan dapat menaikkan kepercayaan para investor.Â
Apalagi klub-klub ini pasti mendapatkan atensi lebih dari media. Meskipun hingga saat ini belum terdengar sponsor yang merapat pada klub-klub yang diakusisi oleh para artis.
2. Manajemen yang profesional
Publik figur yang merapat memiliki latar belakang sebagai pengusaha. Mereka ini menjalankan bisnis dengan mengelola organisasi. Modal ini bisa mereka pakai untuk membentuk manajemen klub yang lebih baik dan profesional.Â
Contohnya Raffi Ahmad yang merekrut Darius Sinathrya sebagai COO (Chief Operational Officer) RANS Cilegon FC. Intinya apa yang pernah mereka bangun bisa ditularkan pada klubnya sekarang.
3. Pengelolaan sisi bisnis yang lebih baik
Dari sisi bisnis komersial, para publik figur jelas berpengalaman karena mereka sudah mengelola bisnis sebelumnya. Pengelolaan bisnis yang baik diharapkan bisa meningkatkan kesehatan keuangan yang ujung-ujungnya berimplikasi pada prestasi klub.
***
Takbisa dipungkiri, uang menjadi modal utama dalam klub mengarungi kompetisi tanah air. Semakin kaya klub, semakin besar potensi prestasi yang diraih. Rasanya itu sudah menjadi rahasia umum.
Kekurangan dari akuisisi klub oleh publik figur mungkin pada kurangnya pengalaman mereka didunia sepakbola. Bagaimana bisa meniru klub-klub diluar negeri mengelola tim demi tercapainya prestasi. Sepakbola memang tidak hanya berbicara masalah sederhana. Ada pembinaan yang berjenjang, sport science, hingga infrastruktur. Para publik figur ini dihadapkan pada tantangan membentuk klub agar bisa berprestasi.