Cinta itu memang sungguh takbisa dipaksakan.
Ia hanya akan bertaut kepada hati yang diinginkannya untuk bertaut
Itulah ungkapan untuk mengawali tulisan ini. Hanya sekedar ingin berbagi cerita, saya memiliki seorang teman baik. Saya sebut namanya Melati. Saya biasa memanggilnya 'Mbak Melati' lantaran ia memang seusia kakak saya yang terpaut dua tahun lebih tua dari saya.Â
Sejak mudanya, ia memang sudah melanglang buana meninggalkan tanah air. Mbak Melati adalah seorang seniman tari yang lama bermukim di negeri Pizza, Italia untuk tinggal dan bekerja disana.Â
Ia bekerja mungkin mulai sekitar tahun 2004 hingga memutuskan pulang dan tinggal menetap kembali di Indonesia pada 2016. 12 tahun berada diluar negeri membuatnya jauh dari jangkauan para lelaki lokal.Â
Hanya bisa berhubungan melalui jalur online tanpa bisa bertatap muka. Saya sendiri dan mbak Melati memang cukup dekat walaupun kami terpisah jarak berbeda benua. Ia sering sekali curhat sedang dekat dengan si A, si B dan beberapa kenalan lainnya.Â
Tetapi hanya sebatas kenal. Ia tidak berani menjalin hubungan lebih jauh lantaran tidak benar-benar "mengenal" kepribadian dan keseharian si pria.Â
Kadang-kadang saya dimintanya untuk melihat akun media sosial pria-pria itu untuk kemudian menilai. Tentu saja saya takbisa menilai dengan objektif personifikasi seseorang hanya dari media sosialnya.
Setelah lama melanglang buana di Eropa, akhirnya mbak Melati memutuskan benar-benar pulang ke Indonesia. Orang tuanya mendorongnya untuk pulang. Selain sudah terlalu lama diluar negeri, ia juga sudah semakin berumur.Â
Gadis seusianya sudah banyak yang menikah. Apalagi ia adalah anak bungsu dari dua bersaudara dan usia orang tua juga sudah semakin lanjut.Â