Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bekerja di Mana Pun, Selama Masih "Ikut Orang" Sesungguhnya Sama Saja

18 Maret 2021   15:08 Diperbarui: 18 Maret 2021   17:26 3116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengundurkan diri. Gambar: tribunnews.com

1. Gaji dan fasilitas

Okelah normal bila pekerja tertarik dengan salary yang tinggi. Ketika ada tawaran yang lebih menggiurkan maka memutuskan untuk pindah. Praktik ini sudah biasa terjadi di kalangan pekerja utamanya pekerja swasta. Level direktur pun bisa pindah bila mendapatkan penawaran yang lebih menggiurkan.

2. Jenjang karir

Wajar saja orang berkeinginan untuk memiliki karir yang menjulang. Menjadi manajer, menjadi direktur. Setiap orang bekerja memang harus meningkat. Karir itu menjadi mimpi yang ingin diwujudkan.

3. Tekanan kerja

Tekanan kerja yang tinggi atau terlalu santai bisa jadi pemicu. Hah, Terlalu santai? Memangnya ada yang nggak betah kerja santai? Ada. Sewaktu saya memutuskan resign yang terakhir dua tahun yang lalu, saya merasa kondisi saya saat itu terlalu santai. Pekerjaan juga monoton. Saya merasa itu tidak baik untuk perkembangan karir dan pengalaman kerja saya. Skill saya tidak akan berkembang. Stagnan saja. Dengan umur saya yang masih muda, menurut saya ini kurang baik.

4. Atasan

Atasan bisa menjadi pemicu seorang bawahan untuk resign. Misalnya atasan yang suka marah-marah, atasan yang acuh tak acuh kepada bawahan, atau bahkan atasan yang tak bisa kerja.

5. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang tidak kondusif mengakibatkan seseorang tidak nyaman. Misalnya hubungan dengan rekan kerja buruk, sistem manajemen yang kurang profesional, banyak demo, dan lain sebagainya.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun