Lain halnya dengan orang yang lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. Ia harus bekerja keras demi meraih sukses.
Pandemi mungkin membuat kita bekerja dua kali lebih keras. Terutama bagi kita para pelaku usaha, entah skala makro atau mikro (UMKM). Pandemi membawa tantangan tersendiri. Harus lebih kreatif. Harus lebih sabar.Â
Terkadang otak pun jadi ikut panas karena berpikir lebih keras. Berpikir bagaimana menarik pelanggan, berpikir bagaimana supaya usaha bisa bertahan.Â
Berpikir supaya usaha ini tetap bisa menghidupi. Semua kita lakukan demi menjaga usaha yang telah kita bangun.Â
Bagi para pekerja kantoran, kita mungkin juga sama. Dituntut bekerja lebih giat supaya perusahaan membaik.Â
Perbaikan kondisi perusahaan butuh dukungan dari semua pihak. Pun tak hanya usaha keras, namun juga kesabaran dan ketabahan. Yang biasanya naik gaji tiap tahun terpaksa tahun ini tertunda. Yang biasanya bonus turun, terpaksa harus tabah karena keran keuangan perusahaan yang sedang seret. Akibatnya para pegawai harus bekerja lebih keras, tetapi dari segi penghargaan malah mengalami penurunan. Setidaknya inilah yang saya alami.Â
Ups, jadi curhat! Bila Anda pun mengalami hal yang sama, tenang... Anda tidak sendirian. Banyak yang mengalami seperti yang kita alami.Â
Mengeluh? sesekali boleh. Namanya juga manusia. Tapi jangan keterusan. Mengeluh sekali, bersyukur dua kali. Tetap naikkan syukur karena kita masih berkesempatan untuk tetap berkarya ditengah kondisi PHK yang telah masif terjadi.
Nah, bagi kita yang telah berusaha sedemikian keras hingga waktu ini, tak ada salahnya untuk undur diri sejenak, menepi dari segala aktivitas kerja yang menyita waktu dan tenaga untuk sementara waktu.Â
Meninggalkan hiruk-pikuk persoalan kerja yang kita hadapi sehari-hari. Tujuannya untuk memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk refresh. Refresh itu juga berarti memberikan penghargaan bagi diri sendiri.Â