Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Inilah 6 Alasan Menggunakan Transportasi Umum Bus

22 Februari 2021   07:46 Diperbarui: 26 Februari 2021   09:50 2287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasanya masif terdengar ditelinga kita melalui berita-berita di televisi maupun surat kabar tentang kemacetan yang terjadi setiap saat hari raya Idul Fitri maupun Natal. 

Orang-orang berbondong-bondong meninggalkan ibukota hingga menyebabkan kepadatan lalu lintas. Tidak hanya pada saat hari raya saja, anda tahu bahwa setiap weekend ataupun menjelang libur nasional pun fenomena tersebut pasti terjadi. Anda pasti sudah bisa menebak alasannya. 

Ya, karena orang-orang jamak menggunakan mobil pribadi. Memang faktanya dari tahun ke tahun terjadi peningkatan volume penggunaan kendaraan pribadi. 

Artinya makin banyak orang yang memiliki mobil. Makin banyak pula mobil yang turun ke jalan. Apalagi pembelian mobil semakin diberikan kelonggaran oleh birokrasi pemerintah. 

Mulai dari pajak PPnBM 0 persen hingga DP 0 persen pula. Hmmm... Walaupun sementara, pastinya ini akan meningkatkan daya beli masyarakat. Bisa saja orang dibuat ngiler dengan penawaran anti ribet serta diskon yang ajib.

Tapi oke, tak perlu mukadimah yang terlalu panjang. Saya memang ingin membahas tentang transportasi bus umum. Utamanya bus-bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). 

Dulu bus ini merupakan langganan yang selalu mengantarkan saya PP (pulang pergi) dari perantauan ke kampung halaman. 

Oh iya, sedikit berkenalan. Saya adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Bagi yang belum tahu Karanganyar, kabupaten ini terletak di sebelah timur kota Solo. Maklum, Karanganyar belum terlalu akrab ditelinga kebanyakan orang. 

Jadi saya harus sedikit menjelaskan. Tahun 2010 saya mulai berpetualang ke Kota Tangerang guna merantau mencari penghidupan. Sejak itulah saya akrab dengan bus AKAP. Kenapa tidak kereta api? Ya karena kereta api itu hanya sampai di Jakarta saja. Untuk sampai ke Tangerang masih sekitar 40 kilometer lagi. 

Itu juga kalau naik transportasi umum tidak bisa sekali jalan. Harus oper. Beda halnya dengan bus. 

Salah satu keunggulan bus dibanding kereta adalah bus itu menjangkau hingga ke kota-kota satelit seperti Tangerang, Depok, Bekasi, dan Bogor. Maka tak heran penduduk di kota-kota penyangga banyak yang lebih memilih bus dibandingkan kereta.

Ada banyak pemain perusahaan otobus yang bermain di rute sekitaran area Jakarta- Solo. Contohnya Agramas, Putera Mulya, Rosalia Indah, Haryanto, Sudiro Tungga Jaya, Pahala Kencana, Harapan Jaya, Handoyo, Gunung Harta, Laju Prima, Tunggal Dara, GMS, Raya, Sinar Jaya dan lain-lain. 

Lalu apa sih alasan kita menggunakan transportasi umum bus? Tapi mohon maaf, mungkin sebelumnya saya harus memberikan batasan bahwa ini lebih kepada perjalanan Trans Jawa karena medan ini yang lebih saya kuasai.

1. Mengurangi kemacetan di jalan raya

Ini jelas alasan nomor satu. Kendaraan pribadi merupakan faktor paling signifikan penyumbang kemacetan di jalan raya. 8

Dengan menggunakan bus, kita sedang mendukung program pemerintah mengurangi kemacetan dengan beralih ke transportasi umum. Tidak hanya kemacetan, pastinya juga mengurangi pembuangan emisi gas yang berdampak pada buruknya kualitas udara.

2. Ekonomis

Harga satu tiket rute dari Jakarta- ke Solo sekitarnya (Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Salatiga) untuk kelas eksekutif dibanderol di angka Rp 190.000. 

Dari pemberangkatan yang sama, untuk tujuan ke Kudus, Pati, Jepara sekitar Rp 230.000. Sedangkan ke arah Surabaya dibanderol dikisaran Rp 270.000. 

Dengan biaya segitu kita sudah dapat sekali makan prasmanan lho. Kalau dari Jakarta ke Solo biasanya bus akan berhenti di daerah Indramayu. Sedangkan dari arah sebaliknya, penumpang akan dapat jatah makan di Gringsing, Kabupaten Batang. 

Saya pikir harga tersebut cukup ekonomis bila dibandingkan dengan mobil pribadi. Jadi, kalau perginya tidak berombongan mendingan naik bus umum saja.

3. Ketersediaan rute yang cukup komplit

Seperti yang saya singgung di awal, pilihan rute bus terbilang komplit. Bus bisa menjangkau ke titik-titik yang tak dapat dijangkau oleh transportasi umum lainnya seperti kereta api dan pesawat. Dari mulai ujung barat Pulau Jawa di Merak, hingga ujung timur di Banyuwangi, rutenya tersedia. 

Bahkan sampai ke Denpasar Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bagi yang bepergian lintas Jawa-Sumatera pun ada. Bus itu praktis. Agennya tersedia di banyak tempat. 

Kita juga bisa turun di titik terdekat dengan tempat yang kita tuju. Misalnya karena pemberhentian terakhir bus di Matesih melewati jalan dekat rumah saya di Karanganyar maka saya bisa turun di dekat rumah. 

Tinggal jalan kaki beberapa ratus meter sudah sampai. Lain halnya bila naik kereta. Saya masih harus menempuh 20 kilometer lagi untuk bisa sampai di rumah.

4. Cepat

Dengan adanya tol trans Jawa, perjalanan menjadi lebih cepat sampai. Dulu dari Tangerang ke Solo kalau naik bus itu sekitar 16-18 jam. Sekarang bisa 10-12 jam. 

Bila dulu pemberangkatan hanya satu kali dalam sehari. Sekarang kebanyakan sudah dua kali yakni pagi dan sore. Untuk masalah waktu tempuh ini nggak kalah kan sama mobil pribadi...

5. Tidak Capek

Anda tak perlu capek-capek mengemudikan kendaraan. Cukup tidur, mimpi yang indah, lalu sampai ke tempat tujuan. Bagi penumpang, duduk di bus juga saya rasa lebih nyaman. 

Dengan tempat duduk yang lega dengan kursi yang nyaman serta fasilitas selimut membuat perjalanan tidak terasa capek. Satu lagi, anda tak perlu was-was. 

Biasanya untuk bus AKAP trans Jawa diawaki oleh seorang kernet dan dua orang supir. Supir ini akan bergantian dalam kurun waktu 3-5 jam. Jadi penumpang juga lebih tenang karena pengemudi dalam keadaan bugar. Ini akan meminimalisir potensi kecelakaan.

6. Nyaman

Fasilitas video on demand bus agramas. Gambar: mobilkomersial.com
Fasilitas video on demand bus agramas. Gambar: mobilkomersial.com

Kini, kenyamanan naik bus itu tidak kalah dengan kereta maupun pesawat. Ada berbagai pilihan kelas sesuai bujet penumpang. Jadi kalau anda orang kaya, takperlu gengsi lagi naik bus. 

Yang terbaru adalah bus double deck, dimana ada sleeper seat dibagian bawah yang memungkinkan penumpang bisa tidur dengan nyaman. Dibagian atas ada fasilitas tempat duduk yang lega disertai dengan fitur video on demand. 

Penumpang juga bisa menikmati kopi gratis selama dalam perjalanan. Beberapa perusahaan otobus bahkan menambahkan tenaga pramugari untuk melayani penumpang. 

Pada umumnya, bus terbagi dalam beberapa kelas seperti ekonomi (non AC), VIP, eksekutif, Super eksekutif. Perbedaannya ada pada susunan kursi (seat 2-2, seat 2-1) serta fasilitas yang didapat. Kalau pengalaman saya sih, eksekutif dengan susunan seat 2-2 itu sudah sangat nyaman. 

Satu bus hanya diisi maksimal 32 penumpang. Jarak tempat duduk lega. Masih ada kemungkinan merebahkan kursi tanpa mengganggu penumpang lain. 

Ada sandaran kaki. Kita juga diberikan selimut dan bantal. Ada fasilitas video TV juga selama perjalanan. Bagi anda para pelanggan setia transportasi bus AKAP, pasti anda sudah akrab kan dengan sajian dangdut koplo atau lagu-lagu kenangan :) 

Fasilitas sleeper bus. Gambar: kompas.com
Fasilitas sleeper bus. Gambar: kompas.com

Itulah 6 alasan menggunakan transportasi umum bus yang dapat saya uraikan berdasarkan pengalaman pribadi. 

Kemajuan teknologi dan desain membuat transportasi umum bus menjadi jauh lebih nyaman digunakan. Tidak seperti dulu. Mari mendukung usaha pemerintah untuk mengurangi kemacetan di jalan raya serta mengurangi emisi bahan bakar dengan naik bus.

Ayo naik bus!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun