Hujan yang mengguyur wilayah Tangerang semalam menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Hujan turun dari mulai dari sekitar pukul 23.00 hingga pukul 03.00 dini hari. Hujan memang turun dengan deras. Walaupun sudah reda, air tidak segera surut hingga terjadi genangan di jalan-jalan utama.Â
Kondisi ini mengganggu lalu lintas pada pagi ini. Kemacetan parah tak terhindarkan karena jalan yang tidak bisa dilewati. Kemacetan ini dapat dimengerti lantaran hari Sabtu masih banyak pekerja pabrik yang bekerja.
Pagi ini karyawan ditempat kami bekerja melaporkan banjir di beberapa titik yang membuat mereka harus berputar-putar mencari alternatif jalan untuk berangkat ke pabrik. Mereka harus menempuh perjalanan yang jaraknya jauh lebih panjang dan harus rela bermacet-macetan. Akibatnya banyak yang terlambat datang satu hingga dua jam.Â
Banyak dari karyawan yang juga terpaksa tidak masuk karena tidak bisa melintas ataupun rumah mereka yang terendam banjir. Seperti di pertigaan Jalan Baru, Kutajaya, Tangerang.Â
Jalan ini memang menjadi jalan utama bagi para pekerja yang bekerja di kawasan industri sekitar Pasar Kemis, Jatiuwung dan Jatake. Penulis sendiri pernah merasakan macet berjam-jam akibat banjir di sekitar pertigaan tersebut. Kawasan tersebut memang menjadi kawasan yang sering tergenang bila hujan turun dengan sangat lebat.
Banjir sepertinya sudah menjadi langganan di kawasan ini. Setiap tahun pada bulan-bulan dimana intensitas hujan tinggi selalu saja terjadi fenomena banjir dan macet. Banjir seperti ini tentu saja sangat mengganggu mobilitas masyarakat.Â
Serta tak jarang pula melumpuhkan industri di sekitar kawasan karena mengganggu logistik. Banyak pegawai yang terlambat datang maupun terpaksa cuti karena tidak bisa melintas. Pertemuan-pertemuan penting terkait bisnis terhambat.