Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sapu Ijuk

1 Desember 2020   19:56 Diperbarui: 1 Desember 2020   20:15 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hujan lebat di kota. Gambar diolah oleh PublicDomainPictures dari Pixabay

Sapu Ijuk berkata kepadaku, "Hai manusia, kerjamu hanya merebahkan tubuh saja. Mengapa tak kau bersihkan got di depan rumahmu?"

Aku menjawab, "tidak Pu, kau tahu pasti aku tidak suka bau yang tak sedap. Hidung melarang otakku memerintah kakiku melangkah kesana.."

Hujan pun turun dengan derasnya. Petir menyambar-nyambar. Langit gelap. Sudah berjam-jam air tetap saja turun dari langit.

Dari radio di ujung ruang tamu terdengar suara pembaca berita: "Hujan yang dilaporkan turun sedari pagi tadi telah merendam beberapa wilayah kota."

Tiba-tiba semata kakiku terasa basah. Aku tersadar dari lamunanku. Rupanya air sudah mulai masuk rumahku.

Ternyata sudah musim hujan.

**Sudah musim hujan, jangan lupa bersihkan got-got yang mulai mampet. Sayangi lingkungan sekitar kita..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun