2. Sempatkanlah bermain dengan anak ditengah padatnya aktifitas.
Bekerja merupakan kewajiban setiap orang tua. Tak dipungkiri pasti ada rasa lelah setelah seharian bekerja. Namun perlu untuk selalu menyempatkan waktu untuk bermain dengan anak. Ini adalah cara untuk seorang ayah menjadi teman dan sahabat bagi anaknya. Supaya kelak anak bisa menceritakan apapun kepada ayahnya dengan nyaman.
3. Jangan lewatkan usia emas anak.
Tidak selamanya anak mau dicium. Apalagi anak perempuan. Tidak selamanya pula anak selalu ingin bersama dengan orang tua. Semakin tumbuh besar ada waktunya ia malu dicium, malu kemana-mana diantar orang tua. Atau adakalanya ia ingin menghabiskan waktu bersama teman-temannya.Â
Maka jangan lewatkan usia emas anak ketika ia masih nyaman dipeluk dan dicium oleh ayah. Ketika ia masih nyaman selalu bermain-main dengan orang tua.Â
Jangan sampai ia kehilangan figur seorang ayah sedangkan ayahnya berada dekat dengannya. Kehadiran ayah begitu penting bagi seorang anak. Sama pentingnya dengan figur ibu. Ia butuh sosok pelindung. Butuh sosok yang nyaman ketika berada dekat. Butuh sosok yang dapat diteladani.
4. Ajarkan spiritualitas dan norma sejak dini.
Mari ajarkan sejak dini kepada anak tentang spiritualitas. Apapun agamanya. Indonesia adalah negara yang berkeTuhanan yang Maha Esa. Spiritualitas mengajarkan cinta kepada Tuhan dan sesama.Â
Mengajarkan pentingnya hidup damai seorang akan yang lain. Juga penting untuk mengajarkan norma melalui perilaku yang paling sederhana. Contohnya berterimakasih, meminta maaf, mengucapkan kata "tolong", memberi, dan sebagainya.
Wasana Kata
Dua tahun lebih usia puteri kami. Dua tahun lebih itu pula saya merasakan kebahagiaan menjadi ayah dari seorang puteri. Banyak hal sudah kami lewati bersama. Saya terus belajar menjadi ayah yang baik.Â