Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pandemi Memaksa Kami untuk Berubah

7 September 2020   09:21 Diperbarui: 7 September 2020   09:29 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Mencari alternatif supplier penyedia bahan baku yang lebih murah. Ini memungkinkan turunnya HPP (Harga Pokok Produksi) sehingga harga jual produk kita juga bisa turun supaya tetap kompetitif ditengah pandemi.

3. Menurunkan margin keuntungan. Untuk sementara tak ada salahnya menurunkan harga jual. Dalam kondisi sekarang ini bisa bertahan saja sudah bagus. Mari mensyukuri seberapa pun yang kita dapat.

4. Restrukturisasi organisasi perusahaan. Karena menurunnya penjualan, pasti akan banyak lini yang menganggur. Maka buat struktur yang ramping dan seefektif mungkin.

5. Memberikan Pelatihan bagi karyawan.

Karyawan adalah aset. Bila tak mungkin lagi dikurangi, ada baiknya untuk mengadakan pelatihan bagi para pegawai. Kegiatan ini bisa digunakan untuk mengisi kekosongan sambil meningkatkan kompetensi karyawan. Seperti yang sedang kami lakukan saat sekarang ini. Mengurangi 200 orang membuat kondisi tidak mungkin lagi ada pengurangan. Karyawan yang tersisa sekarang sudah line-up yang terbaik. Tinggal orang-orang pilihan saja yang tersisa. Maka untuk menyiasati minimnya pekerjaan, manajemen memutuskan untuk menggembleng mereka dengan training soft skill dan hard skill.

6. Ini yang paling pahit: merumahkan karyawan.

Bila semua usaha sudah dirasa maksimal dan bisnis sudah tidak kuat lagi menanggung, mau tak mau jalan ini yang harus ditempuh. Ini adalah pil yang sangat pahit yang harus ditelan.

Selalu ada hikmah dibalik kesulitan. Semoga bisnis bisa segera pulih dan ekonomi bangkit kembali.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

4 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun