Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pentingnya Kualitas dalam Sebuah Hubungan Rumah Tangga

5 September 2020   10:39 Diperbarui: 11 September 2020   02:00 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan (Sumber: www.steemit.com)

Kedua, menyadari bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang sangat lumrah. Jangan memaksakan pandangan kita harus diterima dan dianut juga oleh pasangan kita. 

Menerima pendapat orang lain belum tentu meyakini bahwa itu benar. Terkadang suami sebagai kepala keluarga memaksakan kehendak kepada istrinya. Bukan tidak boleh, tapi kurang tepat menurut saya. Mengapa? Karena seribu orang akan memiliki seribu pemikiran. Artinya pemikiran setiap orang itu berbeda-beda. Maka bila ada salah satu yang mengemukakan pendapat, terimalah dengan baik. Namun bila tidak diyakini sebagai suatu kebenaran ya tidak apa-apa. Inilah yang saya sebut demokrasi dalam keluarga.

Semua orang bebas berpendapat. Namun hendaknya pendapat itu jangan dipaksakan. Kalau masih pacaran dan ingin belajar, tak apa ribut dengan pacarnya. 

Kalau perlu ribut yang gede sekalian. Ini akan membuat calon pasangan mengerti watak asli pasangannya. Karena biasanya kalau masih pacaran yang ditunjukkan hanya yang baik-baik saja.

Ketiga, komunikasi hendaknya diciptakan, bukan terjadi secara random. Pasangan suami istri hendaknya selalu memiliki waktu khusus untuk saling berkomunikasi. 

Bukan karena ada masalah baru kemudian berkomunikasi. Perlu sekali menyediakan waktu berdua untuk sekedar bercerita atau tukar pikiran. Ini yang disebut dengan quality time. 

Keempat, dalam kehidupan yang serba moderen seperti sekarang di mana intensitas kerja dan aktivitas manusia meningkat, perlu dikhususkan waktu untuk refreshing keluarga. 

Apapun bentuknya baik pergi ke mal, nonton bioskop, piknik, mengunjungi saudara jauh perlu dilakukan untuk melepas penat bersama keluarga. Ini akan meningkatkan harmonisasi dalam keluarga. Ada sisi menarik dan fun yang akan keluar dari setiap anggota keluarga termasuk suami dan istri. Sebab dalam kondisi pikiran yang capek, orang akan cenderung lebih cepat marah.

Kelima, saling menolong dan melayani. Pasangan itu adalah anugerah dari Tuhan Sang Pemilik kehidupan. Pasangan diciptakan bukan saja sebagai pendamping, tetapi juga sebagai penolong. 

Bila pasangan dalam kesulitan, ia harus hadir sebagai penolong bagi pasangannya. Dan hendaknya pasangan itu saling melayani. Jangan marah bila istri tidak sempat menyediakan kopi karena repot mengurus anak. Jangan pula menuntut rumah harus bersih sedangkan ia sendiri tidak mau turun tangan untuk membersihkan rumah.

Keenam, dewasa dan bertanggung jawab. Dalam kedewasaan akan membuat seseorang memiliki perhatian, empati, dan kepedulian terhadap pasangannya. Juga bertanggung jawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun