Skill atau kemampuan dalam melakukan pekerjaan itu penting. Seorang karyawan harus memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan kompetensi matriks yang telah dibuat oleh manajemen perusahaan. Tujuannya agar kemampuan karyawan itu sesuai dengan ekspektasi perusahaan.
Misalnya seorang karyawan yang bekerja di bagian pengelasan, ia harus mempunyai kapabilitas untuk mengelas. Seorang karyawan yang bekerja di bagian pengecatan, ia harus dinyatakan capable atau mampu melakukan pengecatan produk dengan baik. Baik artinya tidak ada cacat produk sehingga produk tersebut tidak perlu diulang prosesnya (repair) atau bahkan dibuang (reject).
Bagaimana bila karyawan yang bekerja di sebuah area kerja namun pekerjaannya belum baik?
Berarti karyawan tersebut belum mampu bekerja di station (area kerja) tersebut. Solusinya adalah karyawan tersebut harus di-training.Â
Apa Itu training?
Training adalah kegiatan pelatihan yang diadakan oleh perusahaan atau instansi tertentu yang bertujuan agar peserta pelatihan memenuhi kualitas tertentu yang sesuai dengan materi training. Kegiatan training sendiri mengambil tema yang sesuai dengan kebutuhan.
Misal, training gambar teknik. Maka topiknya seputar gambar teknik. Tujuannya agar peserta paham dan bisa menerjemahkan gambar teknik ke dalam bentuk barang. Atau training pengelasan. Materinya seputar parameter mesin las. Tujuannya agar peserta mampu menerjemahkan prosedur ke dalam pekerjaan sehari-hari. Dan lain sebagainya.
Training ada dua, internal dan eksternal. Internal berarti kegiatan pelatihan diadakan oleh perusahaan atau instansi yang menjadi tempat karyawan bekerja.
Eksternal artinya kegiatan pelatihan diselenggarakan oleh lembaga di luar perusahaan atau instansi tempat si karyawan bekerja. Eksternal bisa juga dengan mengundang orang yang ahli di bidangnya untuk mengajar di perusahaan kita.
Pentingnya Training
Ada 7 manfaat atau alasan pentingnya seorang karyawan itu mengikuti training. Berdasarkan pengalaman saya sebagai karyawan, semua karyawan itu butuh di-training. Berikut alasannya:
1. Karyawan harus dikenalkan dengan tempat kerja
Bagi karyawan baru, training berfungsi untuk memperkenalkan tempat kerja kepada karyawan. Ini biasa disebut dengan induction training. Selain mengenal lingkungan kerja, aturan kerja, karyawan juga diperkenalkan dengan job description atau dalam bahasa Indonesia berarti uraian tugas.
2. Training meningkatkan kompetensi karyawan
Dalam perusahaan ada istilah matriks kompetensi. Ini berisi kompetensi minimum yang harus dimiliki oleh seorang karyawan di bagiannya masing-masing.Â