"Selamat datang di bandara Soekarno-Hatta, Jakarta..."
Itu adalah bunyi sesaat sebelum pesawat mendarat di bandara Soekarno-Hatta. Tapi itu dulu.Â
Sejak tahun 2016 penyebutannya sudah berganti. Seingat saya dulu penyebutan ini sempat diprotes oleh Walikota Tangerang, Arief Wismansyah hingga Direktur Utama Angkasa Pura II saat itu Budi Karya Sumadi mengeluarkan surat larangan bagi maskapai menyebutkan nama Bandara Soekarno-Hatta berada di Jakarta.Â
Karena secara letak geografis, bandara ini memang terletak di Tangerang, Provinsi Banten. Maka sekarang kalau anda hendak mendarat di bandara Soekarno-Hatta, penyebutannya telah berganti,Â
" Selamat datang di bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.."
Ada yang baru ngeh?
Tangerang adalah bagian dari kota penyangga Jakarta. Ia menjadi satu dengan kawasan metropolitan yang sering disebut dengan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Kota ini telah tumbuh seiring dengan gencarnya pembangunan dan industri yang mengerubunginya.Â
Sama seperti daerah penyangga lainnya, tidak heran bila kota ini disesaki oleh para perantau yang mencari penghidupan (termasuk saya). Maka otomatis perumahan pun tumbuh subur.
Mulai dari perumahan subsidi sampai perumahan komersil. Pengembang banyak bermunculan. Sekedar info saja, harga perumahan di Tangerang termasuk yang tertinggi dibandingkan daerah penyangga Jakarta lainnya.Â
Dulunya, sebetulnya Tangerang itu menjadi satu kesatuan besar yang dipimpin oleh seorang Bupati. Namun kini sudah terbagi menjadi tiga daerah administratif: Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan kota Tangerang Selatan. Mari kita lihat profil tiap daerahnya.
1. Kabupaten Tangerang