3. Prioritas dan bebannya sudah berbeda.
Tanggung jawab seorang kakek atau nenek tentu berbeda dengan tanggung jawab orang tua. Sehingga beban dan konsentrasinya sudah lebih ringan. Pikirannya lebih longgar serta banyak waktu luang yang bisa dihabiskan untuk bermain dengan cucu.
4. Cucu adalah anugerah terindah
Bukan berarti anak tidak menjadi anugerah, namun sebagian besar orang tua pasti mendambakan anaknya untuk menikah setelah cukup umur. Setelah anaknya menikah, pasti akan merindukan kehadiran cucu. Normal saja karena siklus hidup manusia memang seperti itu. Maka ketika cucunya lahir, kakek nenek akan sangat bahagia.
5. Ikatan gen nenek dan cucu sangat kuat.
Berdasarkan teori genetika, sebanyak 25 persen kromosom X pada DNA cucu laki-laki atau perempuan berasal dari sang nenek. Hal ini wajar karena cucu dilahirkan oleh ibu dan ibu dilahirkan dari rahim nenek. Inilah yang membuat ikatan batin antara nenek dan cucu tumbuh dengan kuat.
Beberapa alasan diatas mungkin masih belum cukup menjawab. Tentu saja masih bisa ditambahkan terutama bagi para pembaca yang sudah menjadi kakek atau nenek untuk bisa membagikan pengalamannya. Yang pasti, untuk urusan memanjakan, nenek lebih pintar untuk melakukannya dibandingkan dengan ayah atau ibu.Â
Tetapi untuk urusan mengajarkan kemandirian, orang tua si anak lah yang lebih mampu. Contohnya beberapa kali saya dan istri membiarkan anak menangis tantrum karena meminta sesuatu hal yang kami sebagai orang tua tahu bahwa itu tidak baik buat dia. Tetapi ketika bercerita kepada neneknya, nenek akan selalu bilang "dikasih aja lah.. kasihan sampai nangis begitu...".Â
Ya begitulah dinamika kehidupan yang unik dimana biasanya kakek nenek lebih sayang kepada cucu dibanding anaknya. Mungkin saya juga nantinya akan mengalami ketika sudah memiliki cucu.
Salam.