"Sehubungan dengan masih adanya pandemi covid-19 maka warga dimohon tetap  selalu mengikuti anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan. Bahwa di lingkungan RW 021 tidak mengadakan kegiatan apapun (Upacara, lomba, turnamen, dll) tidak seperti tahun-tahun sebelumnya."
Demikian lah bunyi salah satu poin dari pesan grup WhatsApp di lingkungan RW tempat tinggal saya. Tahun ini memang berbeda, tidak seperti tahun-tahun yang lalu. Biasanya di lingkungan kami, memasuki bulan Agustus diwarnai dengan berbagai lomba dan turnamen. Dari mulai lomba untuk anak-anak, ibu-ibu, sampai turnamen olahraga antar RT. Pengurus RT dan RW pasti disibukkan dengan momen berbagai kegiatan sebagai panitia lomba 17-an.
Nanti tepat pada tanggal 17 Agustus selalu diselenggarakan upacara memperingati kemerdekaan Republik Indonesia. Tetapi itu semua tidak akan terjadi pada Agustus tahun ini. Pengurus dan warga sudah sepakat bahwa seluruh kegiatan yang terkait 17-an tidak akan diselenggarakan. Kegiatan-kegiatan tersebut diputuskan dibekukan pada tahun ini karena masih merebaknya virus covid-19. Maklum saja karena covid-19 kian menjadi-jadi.
Kasus positif covid-19 di Indonesia saat ini sudah diatas 100 ribu orang. Yang meninggal sudah diatas 5ribu orang. Dan jumlah positif harian sudah mencapai angka 2ribu orang per hari. Kondisi ini belum mencapai puncak karena diprediksi baru mencapai puncaknya pada bulan Agustus-September 2020.
Dilansir dari situs resmi pemerintah Kabupaten Tangerang (tangerangkab.go.id), Â pelaksanaan HUT RI ke-75 tahun ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini mengacu pada Surat Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Nomor B-492/m.sesneg/set/TU.00.04/07/20 terkait Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun RI ke-75 tahun 2020.
Pelaksanaan upacara HUT RI ke-75 akan berjalan dengan sederhana dan menerapkan protokol kesehatan covid-19. Menurut Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia HUT RI Kabupaten, Jaenudin pada upacara kali ini tidak akan ada prosesi devile pasukan sehingga dalam tata laksana upacara kenaikan dan penurunan bendera pun hanya dilakukan oleh tiga orang Paskibra.
Bagaimana dengan upacara peringatan di istana negara Jakarta? Dilansir dari berita kompas.com tertanggal 30 Juli 2020 lalu menyebutkan bahwa upacara akan berlangsung secara sederhana. Akan ada 4 perbedaan dalam upacara tahun ini. Perbedaan itu yakni:
1. Hanya ada 6 peserta upacara : Presiden, Wakil Presiden, Ketua MPR, Menteri Agama, Panglima TNI, dan Kapolri
2. Paskibraka hanya 3 orang. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang mencapai puluhan personil.
3. Menteri hingga kepala daerah mengikuti upacara secara virtual.