Mohon tunggu...
Alfian Alghifari
Alfian Alghifari Mohon Tunggu... Jurnalis - Environment/Volunter/Pemuda Desa

Perkenalkan Nama saya Alfian Alghifari, bisa dipanggil ian, asal Sulawesi Barat, Polewali Mandar. Saya suka nulis, editing video, ikut kegiatan Volunter atau pengabdian masyarakat, serta suka mendakwahkan Islam Washatia kepada masyarakat yang butuh pencerahan seputar keislaman.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dilema Mahasiswa Akhir: Keajaiban Title!

8 Juli 2022   08:22 Diperbarui: 8 Juli 2022   17:04 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi mahasiswa, tujuan akhir dari perkulihan adalah GELAR SARJANA. Keberhasilan mahasiswa dalam dunia kampus ditentukan oleh gelar yang ia peroleh selama kurang lebih empat tahun menempuh perkuliahan. Tugas wajib, resume, final tes, keringat, ibu kos garang, wifi tetangga, motor mogok, dosen killer, biaya pembuatan makalah, bidadari kampus, organisasi kampus, indomie telur, dan berbagai hal lain menjadi saksi perjuangan keras mahasiswa dalam memperoleh gelar sarjana. 

Ditambah lagi tuntutan skripsi di ujung semester yang menambah beban penderitaan mahasiswa, hubungan dengan gebetan yang dibina sejak maba diambang kehancuran, ibu mertua yang menuntut anaknya dilamar, Rank Mobile legend tak kunjung naik naik, ibu kos garang yang menagih uang kos, kiriman tak kunjung datang, orang tua mendesak segera menyelesaikan perkuliahan, dan lain sebagainya adalah serangkaikan siksaan yang diterima mahasiswa dalam masa perkuliahan. 

Saya pribadi percaya dengan  lirik lagu Charly vokalis ST12, ia menyatakan dalam lirik lagunya "DUNIA PASTI BERPUTAR". Benar saja, dunia mahasiswa tidak selamanya tentang penderitaan , ada kalanya mereka juga punya sisi kebahagiaan. Yaitu pada masa transisi dari status mahasiswa tanpa title manjadi alumni yang bertiltel. 


Dengan title yang diperoleh, dunia seolah berubah. Mahasiswa yang dulunya tidak dihargai dan tidak di percayai oleh masyarakat ketika menyampaikan gagasan, setelah memperoleh title mahasiswa menjadi tempat konsultasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat. Yang dulunya di tolak oleh calon mertua, kini mertua merengek meminta anaknya dinikahi.  Yang dulunya kadang makan indomie telur, kini meningkat menjadi makan ikan. yang dulunya suka di marah marahi ibu kos, kini ibu kosnya di yang marah marahi. Yang dulunya dinafkahi oleh orang tua tercinta, kini bisa mandiri.

Title adalah keajaiban. Apapun title yang diperoleh, ia akan mengubah hidup pemiliknya. 

Untuk memperoleh title, tentunya ada beberapan tahapan yang harus dilalui mahasiswa, salah satunya adalah membuat proposal skripsi. Saat ini, saya dan teman seangkatan sudah di tuntut untuk membuat proposal skripsi, ini adalah tahapan transisi dari mahasiswa non title menjadi alumni bertitle, keberhasilan saya dan teman seangkatan selama berjuang kurang lebih empat tahun di tentukan oleh masa transisi ini. Maka mengerjakannya adalah prioritas, mengabaikannya sama dengan menunda keberhasilan. 

Tapi tunggu, keberhasilan yang saya maksud adalah memperoleh title beserta dengan disiplin ilmu yang telah di ajarkan oleh berbagai dosen berbeda saat masih kuliah. Bukan title kosong, titlenya dapat tapi disiplin ilmunya tidak ada. Percuma, sama dengan NOL 

SUKSES UNTUK SEMUA TEMAN ANGKATANKU, SEMOGA KITA SEMUA WISUDA DI WAKTU YANG SAMA ! 

Follow MY IG : Klik Here 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun