Mohon tunggu...
ALF
ALF Mohon Tunggu... Lainnya - ~

~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

31 bulan...(Awan dan Langit)

19 Januari 2025   20:33 Diperbarui: 20 Januari 2025   21:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
@Resto Raasaa - Kebun Raya Bogor ketika makan malam bersama Awan

"Sampai ketemu lagi yaaa....", katamu sambil memelukku malam itu di Stasiun Bogor.

31 bulan 17 hari tepatnya. Sekian waktu itu kami belum bertemu. Rindu, tentu.
Tak pernah sepertinya 1 detik pun aku melewatkan hari tanpa merindukanmu, Awan.

Setiap harinya aku selalu berdoa, berharap suatu saat kita akan bertemu lagi. Seperti harapan besarku dan janjimu.
"Awan janji satu waktu kita pasti bertemu lagi, walau bukan dalam waktu dekat..."
Begitu katamu, selalu.

Tak mudah memang untuk tak goyah, rasanya ingin menyerah. Tapi kembali percaya dan pasrah. Tak mudah juga untuk tak mengeluarkan air mata hampir setiap harinya. Menahan rindu yang nyata.

Hari demi hari kami lewati dengan cukup baik. Cerita suka dan duka, baik lewat pesan atau suara. Aku bersyukur kamu selalu "ada". Itu membuatku sangat lega.

Hingga tiba-tiba. Awan menghubungiku di tanggal dua puluh lima dan bertanya apakah aku ada agenda?
Awan juga meminta tolong padaku untuk membelikannya buku dan membawanya ke Bogor esok hari ketika kita bertemu.

Aku masih mencerna pesannya...

Aku belum paham maksudnya. Aku tanyakan lagi padanya untuk memastikan bahwa apakah artinya kita akan bertemu. Ia menjawab iya.

Air mataku menetes seketika. Rasanya tak percaya. Harapan dan doaku terkabul. Pertemuan ini akan segera nyata. Aku akan bertemu lagi dengannya.

Aku tak sabar ingin melihat wajah teduhnya, hidung mancungnya, panjang rambutnya, lembut suaranya, kuat dan halus tangannya, dan hangat badannya.

Aku segera membalas.
"Awan...
Terima kasih banyak sebelumnya. Langit tak sabar ingin segera besok...bertemu Awan...", kataku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun