Mohon tunggu...
Alfiah ZulfaHumaimah
Alfiah ZulfaHumaimah Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMAN 28 JAKARTA KELAS XI MIPA 4 ABSEN 01

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kemalasan saat Pandemi, Akibatnya Drastis!

31 Agustus 2020   00:07 Diperbarui: 30 Agustus 2020   23:54 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernahkah kalian menunda tugas? "Batas waktunya kan lama, nanti saja." Padahal dulu kalian salah satu murid yang rajin di kelas. Banyak siswa/siswi yang mengalami kejadian tersebut saat pandemi. Kebebasan yang datang bersamaan dengan Pembelajaran Jarak Jauh membuat kita sering menunda mengerjakan tugas atau tanggung jawab kita. Ini bukanlah hal yang baik, karena ini bisa menyebabkan depresi.

Apa itu depresi? Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus-menerus merasa tertekan atau kehilangan minat dalam beraktivitas, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup sehari-hari. Nah, jika kita terus menunda tugas, timbul lah kebiasaan yang tidak bagus. Mungkin awalnya kita santai, berpikir bahwa ada waktu yang luas untuk memperbaiki diri sebelum masuk sekolah lagi. Tetapi itu tidak benar. Saat kalian ulangan dan mendapatkan nilai tidak memuaskan, pasti kalian akan shock. Lalu kalian mencoba untuk belajar lagi. Ada beberapa yang langsung berhasil mengejar pelajaran, tetapi kebanyakan dari kita merasa sulit untuk mengejar pelajaran. Nah, di saat ini kalian akan mulai merasa lesuh, berpikir bahwa kalian bodoh, dll. Hal kecil seperti menunda tugas atau tidak memperhatikan saat pembelajaran di zoom memiliki akibat yang drastis jika kita tidak cepat cepat sadar diri.

Salah satu contohnya kita bisa lihat studi You-COPE, yang mengatakan bahwa hampir setengah dari remaja berusia 16 hingga 24 tahun tanpa masalah kesehatan mental sebelumnya, melaporkan tingkat tinggi gejala depresi.

Sekarang banyak sekali anak yang ada di tahap ini. Apalagi yang mengikuti ekstrakurikuler. Saat awal pandemi, kegiatan ekstrakurikuler kebanyakan berhenti. Meringankan beban kita, tanggung jawab kita. Tetapi saat kita kembali aktif dalam pembelajaran atau ekstrakurikuler, kita tidak siap. Kita merasa hidup kita banyak sekali beban. Ini akan membuat kita lesuh, sedih, dan berpotensi menuju ke depresi apabila tidak ditangani dengan benar.

Dari contoh - contoh diatas, kita ketahui bahayanya aktivitas negatif. Jika dilakukan berulang kali akan berkembang menjadi kebiasaan yang tidak bagus dan dapat mempengaruhi mental kita. Jadi, kita harus lebih memperhatikan apa yang kita lakukan, jangan sampai itu berkembang menjadi kebiasaan yang buruk. Karena konsekuensi sangat berat.

Sekian dari saya, semoga apa yang saya tuliskan bermanfaat dan dapat membantu anda. Terimakasih ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun