Mohon tunggu...
Alfiah Thursy Andiansyah
Alfiah Thursy Andiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemilik Small Bussiness

Sedang belajar menulis, terbuka untuk kritik dan sarannya. Terima Kasih:)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Musik Sekadar Hiburan? Yakin?

10 Maret 2021   20:25 Diperbarui: 14 Maret 2021   22:53 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menurut KBBI, Musik adalah seni menyusun nada atau suara yang mempunyai urutan, kombinasi dan hubungan temporal yang akan memberikan komposisi atau nada yang berkesinambungan. Musik tidak hanya berperan sebagai hiburan saja, melainkan berperan juga dalam bidang psikologis yang mana Ketika seseorang mendengarkan musik ia akan mendapatkan ketenangan jiwa.

Dikutip dari psyline.id, orang yang suka mendengarkan musik cenderung memiliki mental yang kuat, emosi yang stabil dan hidup yang santai. Adapun selera musik yang disukai setiap orang berbeda-beda. Mulai dari genre klasik, jazz, rock, pop, balada, blues, reggae, hiphop dan dangdut.

Ketika seseorang merasa sedih biasanya ia akan mendengarkan musik yang bertema melankolis dan ketika seseorang merasa senang biasanya ia akan mendengarkan musik yang bertema semangat. Tidak hanya alunan musiknya saja yang dapat memberikan ketenangan jiwa, tetapi lirik dari sebuah lagu pun bisa memberikan kita semangat dan inspirasi. Diambil contoh dari sebuah lagu yang berjudul “Epiphany” yang dinyanyikan oleh grup idol berkebangsaan Korea, lagu yang diiringi oleh alunan piano itu memberikan kita inspirasi bahwa kita harus menghargai dan mencintai diri sendiri meskipun diri kita memiliki banyak kekurangan.

Emosi yang disampaikan oleh penyanyi juga dapat memberikan energi pada diri kita. Misal, kita sedang merasa sedih dan kita mendengarkan musik yang bertema semangat, lalu energi semangat si penyanyi itu sampai ke diri kita dan kita pun menjadi tidak sedih lagi. Namun, adapun beberapa orang yang menyukai musik bertema melankolis walaupun dia sedang tidak merasa sedih.

Musik juga menjadi salah satu sarana Terapi Gelombang Otak Rileksasi, dimana terapi ini digunakan untuk mengembangkan pikiran yang kreatif, meningkatkan daya ingat, membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus, menghilangkan rasa lelah, meningkatkan produktivitas, menjernihkan pikiran, mengatasi sulit tidur, dan membantu mengurangi stress.

Dengan demikian musik tidak hanya berperan sebagai hiburan saja, melainkan juga berperan dalam menjaga kesehatan mental, meningkatkan kreatifitas dan penyegaran otak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun