Mohon tunggu...
Alfi Sahrina
Alfi Sahrina Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta alam, pecandu senja, penikmat fajar

Geo UM 08, pasca UM 13 📝📚🎒

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Budidaya Jamur Tiram pada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH)

25 November 2021   06:44 Diperbarui: 25 November 2021   08:10 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program prioritas nasional. PKH ini merupakan salah satu program yang sangat diapresiasi oleh pemerintah sebagai upaya untuk memutus rantai kemiskinan yang terjadi di Indonesia sekaligus sebagai program pemberdayaan masyarakat. Sararan PKH adalah masyarakat miskin dan rentan miskin yang terdata pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementrian Sosial dan memiliki prasyarat untuk masuk dalam kepersertaan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH).

Pada masa pandemi Covid 19 secara langsung sangat mempengaruhi kondisi perekonomian masyarakat termasuk anggota KPM PKH. Adanya PPKM (Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) selama masa pandemi Covid 19 berpengaruh terhadap pekerjaan dan jumlah pendapatan masyarakat. 

Selain itu, kegiatan diluar rumah dalam kurun waktu tertentu harus menggunakan protokol kesehatan dengan ketat sehingga membatasi kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Protokol kesehatan tersebut antara lain menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan atau yang biasa disingkat 5M. Adanya protokol kesehatan 5M bertujuan untuk mengurangi laju penularan virus Covid 19.

Untuk meningkatkan ketahanan pangan pada anggota KPM PKH, tim pengabdian kepada masyarakat LP2M Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Alfi Sahrina berinisiasi untuk melakukan pendampingan budidaya jamur tiram di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. "Pemilihan Desa Srimulyo didasarkan pada pertimbangan bahwa desa tersebut memiliki kondisi lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan jamur tiram", ungkap Alfi Sahrina. 

Kegiatan pendampingan budidaya jamur tiram pada anggota KPM PKH ini dibantu secara langsung oleh Ibu Ninik Sri Indayani selaku pendamping sosial yang bertugas di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Kegiatan pendampingan budidaya jamur dilakukan melalui beberapa tahap antara lain:

Tahap pertama, kegiatan sosialisasi dilakukan kepada anggota KPM PKH yang didampingi secara langsung oleh pendamping sosial PKH (Bu Ninik Sri Indayani dan Mohammad Ainul Labib).

Tahap kedua, pembuatan kumbung jamur tiram dilakukan oleh suami-suami anggota KPM PKH secara gotong royong. Selain itu juga didampingi oleh pendamping sosial PKH dan tim pengabdian LP2M Universitas Negeri Malang.

Kumbung jamur tiram di Dusun Balerejo, Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit Kabupaten Malang/dokumentasi pribadi
Kumbung jamur tiram di Dusun Balerejo, Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit Kabupaten Malang/dokumentasi pribadi
Tahap ketiga, perawatan bablog dan kumbung jamur tiram dilakukan oleh anggota KPM PKH dengan cara melakukan penyiraman pada saat cuaca panas, memberikan nutrisi, mengobati jamur tiram yang terkena hama, memantau jamur tiram dari serangan tikus dan serangga, dan lain sebagainya.

Penyemprotan bablog jamur tiram yang dilakukan oleh anggota KPM PKH/dokpri
Penyemprotan bablog jamur tiram yang dilakukan oleh anggota KPM PKH/dokpri
Tahap keempat, pemanenan dan pengemasan yang dilakukan ketika jamur tiram sudah siap untuk dipanen. Jamur yang siap panen memiliki ciri tudung buah belum keriting, warna tudung masih belum pudar, tekstur masih kokoh dan lentur serta sopra belum dilepaskan. Jamur yang memiliki ciri tersebut selanjutnya dipetik dan dilakukan pengemasan. Setelah pengemasan selelai dilakukan jamur tiram siap dipasarkan. Pemasaran jamur tiram dilakukan dengan bekerja sama pada penjual sayur yang terdapat di pasar-pasar tradisional Kecamatan Dampit serta penjual sayur keliling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun