Mohon tunggu...
Alfi Muna Syarifah
Alfi Muna Syarifah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

I was active as Indonesian activist for Indonesian woman justice. Now, I split out my volunteer work became writer here. 😌| My study was focused in linguistic forensic for Indonesian law cases. Welcome and please enjoy my masterpieces!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membaca Kontrol Diri di Tengah Budaya Menekan Orang Lain

18 April 2023   14:16 Diperbarui: 29 April 2023   00:32 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kontrol diri (unsplash.com/Jordi Zamora)

Maslow mendefinisikan kebutuhan penghargaan menjadi dua macam, yaitu penghargaan yang didapatkan dari diri sendiri dan didapatkan dari orang lain. Penghargaan yang baik mendorong Anda mudah memiliki kehidupan yang prestise. Bahkan, reputasi yang baik dalam berbagai lingkup seperti keprofesionalan. Anda juga berhak memiliki hidup yang memadai sehingga kontrol diri teramunisi baik. Manusia yang kebutuhan penghargaannya tidak terpenuhi baik akan cenderung kehilangan kontrol diri karena hati nuraninya bisa dipenuhi oleh energi negatif.

5. Kebutuhan aktualisasi diri 

Menyatu damai bersama diri sendiri, alam, dan Tuhan. Kalimat inilah yang cocok digunakan untuk penggambaran konsep aktualisasi diri menurut Abraham Harold Maslow. Hierarki kebutuhan aktualisasi diri adalah puncak tujuan manusia yang harus Anda gapai. Namun, tuntaskanlah kebutuhan nomor satu hingga empat dengan baik dan penuh keyakinan. Katakanlah pada diri sendiri, "Aku adalah manusia berharga yang selalu pantas menerima segala kebaikan dan kehidupan berderajat tinggi."

Jangan lupa terus mengingat apa tujuan masa depan Anda. Jika Anda menginginkan untuk berdedikasi sebagai seorang musisi, maka tekunilah hal-hal tentang musik. Aktualisasi diri tentu tidak mengajarkan Anda sebagai orang yang ego-sentris atau cenderung memikirkan diri sendiri. Namun, Anda harus mencoba menjadi agen solusi dari suatu permasalah yang terjadi. Tidak juga bermaksud untuk memaksa diri mengeluarkan energi atau haus validasi dari orang lain.

Apalagi penekanan-penekanan sosial karena perbedaan jenis kelamin masih menjadi topik sosial yang hangat. Penekanan ini cukup mendominasi rangkaian peristiwa yang cukup mematikan mental. Untuk mencapai aktualisasi diri bagi Maslow, Anda harus lulus enam perkara psikologis.

  • Pertama, memahami dan menyadari internal sekaligus eksternal kehidupan Anda;
    Kedua, menjadi sentral solusi yang bijak;
    Ketiga, mampu beradaptasi dengan spontanitas yang baik;
    Keempat, menyadari kebebasan dan kemandirian;
    Kelima, selalu bersyukur dan penuh apresiasi;
    Keenam, selalu bersuka cita, termotivasi untuk hidup lebih baik, dan menjadi pribadi hebat.

Analisis dan temukan kontrol diri sepenuhnya 

Coba ingat, berapa tahun waktu yang telah dihabiskan untuk memikirkan perilaku orang lain terhadap Anda. Lalu, bayangkan apa yang akan terjadi jika Anda membiarkan itu semua. Banyak dari manusia merasa tidak beruntung karena terlahir di keluarga yang membuatnya harus ekstra sabar. Mulai karena orang tua yang temperamental, mengontrol tanpa batas, hingga hak-hak pribadi dibungkam.

Pasti juga terpikir mengapa suara mereka begitu kuat menentukan siapa dan bagaimana Anda. Bahkan, gerakkan tubuhnya saja sudah absolut membuat gentar. Pembiaran pada hal-hal demikian akan menjadi 'gunung aktif' bagi Anda yang suatu saat meletus dahsyat. Awalnya, hampa setiap menjalani aktivitas sehari-hari akan datang. Di mana tubuh Anda terutama panca indera seperti mati rasa. Perlahan analisis dan temukan kontrol diri Anda. Fokuslah pada diri sendiri sekitar 90%.

Analisislah diri Anda. Hal ini semata-mata demi menjaga kesiapan mental menghadapi segala tantangan yang mungkin datang. Penulis percaya bahwa apa yang ada dalam realitas dunia seseorang adalah citra dari apa yang bisa dikontrolnya. Sebut saja dari pikiran pribadi. Daripada itu, sadarilah bahwa Anda mengontrol penuh pada setiap situasi. Meskipun orang yang Anda hadapi serasa ingin mengajak berkelahi, ketahuilah Anda yang harus menjadi pemenang yang cerdas.

Bukan sampai situ, Anda perlu prediksi siapa dan kapan saja sebuah stimulus atau objek yang membuat emosi buruk datang. Misalnya, Anda mengetahui bahwa Z adalah penggosip dan biasanya bergosip di waktu istirahat. Hindari keduanya! Itulah kontrol perilaku yang harus dilakukan. Menurut penulis, ada langka yang efisien yang bisa dilakukan untuk menganalisis kontrol diri. Entah saat berada di dunia maya ataupun nyata. Terutama, jika dunia nyata Anda saat ini tidak memberikan opsi lain untuk hidup di lingkungan yang sehat.

Manusia dibekali akal yang sehat. Menggunakan akal secara optimal akan menjadikan Anda mampu menerima informasi. Lalu, menilainya menurut pandangan subjektif. Jangan lupa, dengarkan suara hati diimbangi rasio yang sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun