Lombok Timur, 14 Juli 2024 --Â Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, menjadi saksi semangat pengabdian mahasiswa Universitas Gunung Rinjani (UGR) dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN UGR XXV). Di tengah hiruk-pikuk aktivitas pertanian, sekelompok mahasiswa berusaha membawa perubahan melalui penyuluhan dan pembuatan pupuk organik dari limbah kotoran sapi.
Mengubah Limbah Menjadi Manfaat
Mahasiswa UGR menjalani KKN selama enam puluh hari, mulai 1 Juni hingga 30 Agustus 2024. Salah satu program utama mereka adalah praktik pembuatan pupuk kompos. Di Desa Perian, yang mayoritas penduduknya adalah petani dan peternak, limbah kotoran sapi sering kali dibuang ke saluran irigasi yang mengalir langsung ke sawah, mencemari air dan lingkungan. Melihat situasi ini, M. Eri Setiawan, Ketua KKN UGR Desa Perian, bersama timnya mengambil langkah proaktif untuk memberikan solusi nyata.
"Penyuluhan dan pembuatan pupuk organik ini adalah upaya kami untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat limbah kotoran sapi. Kami ingin mengubah limbah yang biasanya mencemari lingkungan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai tinggi," ujar Eri dalam sambutannya.
Edukasi dan Aksi Nyata
Mahasiswa KKN UGR mengundang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai fasilitator dalam pembuatan pupuk kompos bersama masyarakat dan kelompok tani Dusun Serijata. Kegiatan ini diikuti oleh kelompok tani, ibu-ibu, dan pemuda karang taruna Desa Perian. Mereka semua berpartisipasi dalam pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan potensi lokal secara maksimal.
"Pupuk organik yang kami buat dari kotoran sapi ini mudah didapat dan sangat efektif. Hasil tanaman yang menggunakan pupuk ini lebih baik dan lebih sehat," jelas Sahwil, narasumber dari UPTPP Kecamatan Terara sekaligus dewan penasehat KKN UGR, sambil mempraktikkan cara pembuatannya di hadapan masyarakat.
Dukungan Penuh dari Warga
Inisiatif mahasiswa UGR ini mendapatkan apresiasi penuh dari Junaidi S.Pdi, Kawil Dusun Serijate. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena memberikan edukasi sekaligus praktik nyata pembuatan pupuk organik.
"Inisiatif mahasiswa KKN UGR ini sangat bagus dan bermanfaat. Mereka tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik pembuatan pupuk organik. Mahasiswa harus lebih banyak bergerak dan berdampak langsung terhadap masyarakat," tutup Junaidi.
Manfaat Jangka Panjang untuk Lingkungan
Riswan, SP.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangn menyampaiakn bahwa Penggunaan pupuk kompos memiliki banyak manfaat jangka panjang. Dengan mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk kompos, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, yang berdampak pada biaya produksi dan mengurangi risiko pencemaran tanah dan air. Pupuk kompos juga membantu meningkatkan struktur tanah dan retensi air, membuat tanah lebih tahan terhadap erosi dan pengikisan.
Pembuatan pupuk kompos di Dusun Serijata adalah langkah berkelanjutan untuk mengelola bahan organik sisa yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan kelestarian lingkungan. Ini juga membantu mengurangi pembuangan limbah organik ke tempat pembuangan akhir, berkontribusi pada pengelolaan sampah dan pengurangan dampak lingkungan.