Halo sobat Kompasiana, beberapa waktu lalu sobat Kompasianer Lombok (KOLOM)Â ada kegiatan "Kolom Trip History" bareng temen - temen dari Community story juga loh. Tapi sayang karena ada giat lain yang tidak bisa ditinggalkan, saya gak bisa ikut deh, tapi gak ppa,. Mari kita lihat cerita sejarah salah satu tempat wisata yang dikunjungi oleh Tim Kolom dan community story.
Lombok, sebuah pulau kecil, tujuan wisata yang terkenal dengan keindahan pantainya. Hal ini tidak mengherankan, karena pulau yang terletak di antara pulau Bali dan Sumbawa ini dikelilingi pantai dengan karakter yang berbeda. Dari pasir putih hingga pasir hitam, dari ombak yang tenang hingga ombak yang mengamuk. Salah satu destinasi wisata yang sudah lama dikenal dan familiar adalah Labuhan Haji.
Labuhan Haji
Labuhan Haji, salah satu nama daerah paling terkenal dan melegenda di Lombok Timur. Dari namanya saja kita sudah bisa menyimpulkan bahwa kota ini sarat dengan sejarah perkembangan Islam. Ternyata, ada beberapa tempat wisata menarik di kota tua Lombok ini. Di Labuan Haji kita bisa menemukan berbagai destinasi pantai yang unik, alam dan peninggalan sejarah yang menarik.
Pantai Labuhan Haji
Keunikan nama Pantai Labuhan Haji tidak lepas dari sejarah daerahnya, yang membedakan pantai ini dengan pantai-pantai lain di Pulau Lombok. Komunitas Muslim Lombok konon menjadikan kawasan itu sebagai dermaga pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sebagai salah satu tempat memulai ibadah haji ke Mekkah. Sejak itu, kawasan ini disebut Labuhan Haji. Seperti kota pelabuhan lainnya, Labuhan Haji menjadi pintu masuk bagi para pedagang dari luar Pulau Lombok, termasuk para pedagang dari mancanegara seperti China, Arab dan India, serta Labuhan Haji juga merupakan ibu kota pertama Wilayah Administratif Lombok Timur. Tepatnya di area desa Sisik, ada juga tugu bersejarah.
Pantai Labuhan Haji merupakan pantai alami dengan pasir hitam dan ombak yang cukup tenang. Karakter ini umum di hampir semua pantai di pesisir timur Pulau Lombok. Pantai Labuhan Haji memiliki air yang jernih dan bersih sehingga sangat cocok untuk berenang dan bersantai bersama keluarga, Meski sangat disayangkan ada beberapa sampah berserakan di sepanjang pantai. Hal ini tentu saja mengganggu keindahan pantai, tidak jarang masyarakat dan penggiat lingkungan melakukan clean up dan edukasi kepada masyarakat tentang sampah tersebut.
Ada beberapa pedagang di sekitar pantai yang menjajakan produknya. Selain itu, ada beberapa tempat di mana wisatawan bisa melindungi diri dari terik matahari. Jadi wisatawan tidak perlu khawatir kepanasan dan mencari tempat untuk piknik. Suasana pantai yang damai menjadikan Labuan Haji tempat yang tepat untuk bersantai menikmati matahari terbit dan terbenam.
Dermaga Labuhan Haji
Sebelum pesawat ditemukan dan digunakan sebagai alat transportasi alternatif, orang menggunakan kapal untuk menyeberangi lautan. Kapal juga menjadi satu-satunya solusi armada bagi pedagang untuk membeli dan menjual produknya. Karena perannya yang sangat strategis dan pengaruhnya yang besar, dermaga Labuhan Haji telah berkembang menjadi kawasan yang ramai nan sibuk.
Dermaga Labuhan Haji dulunya menjadi titik pemberangkatan kapal-kapal masyarakat muslim Lombok yang hendak menuju tanah suci. Perjalanan peziarah selama sebulan dimulai dari dermaga ini. Peziarah yang kembali dari Tanah Suci juga melalui dermaga ini.