Mohon tunggu...
Alfharisi Al battar
Alfharisi Al battar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa STAI Darussalam Lampung Agen of happiness

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Dampak Konflik Israel-Palestina Terhadap Perekonomian Indonesia dan Dunia: Melonjaknya Utang dan Dinamika Global"

26 Oktober 2023   09:01 Diperbarui: 26 Oktober 2023   09:01 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Militan Hamas, Palestina, melakukan serangan rakitan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menembakkan lebih dari 5.000 roket ke arah Israel, mengakibatkan lebih dari 700 korban jiwa dan ribuan luka. Ini adalah serangan terburuk yang terjadi di Israel dalam beberapa dekade.

Sebagai balasan, Israel secara resmi menyatakan perang dan melakukan tindakan militer yang signifikan terhadap militan Hamas di kota-kota selatan serta peningkatan pemboman di Jalur Gaza. Akibatnya, jumlah korban tewas terus bertambah, mencapai lebih dari 1.500 di Jalur Gaza dan lebih dari 1.300 di Israel.

Konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Hamas di Timur Tengah telah menciptakan gelombang ketidakpastian yang merambah ke perekonomian global. Serangan mendadak Hamas, yang menyebabkan Israel menyatakan perang, telah mengakibatkan dampak ekonomi yang signifikan. Dalam artikel ini, kami akan melihat dampak konflik ini pada berbagai aspek perekonomian global.

1. Lonjakan Harga Minyak

Timur Tengah adalah penyumbang utama minyak dunia, dan setiap konflik di wilayah tersebut menggetarkan pasar minyak global. Harga minyak mentah melonjak tajam sebagai respons terhadap ketegangan di kawasan tersebut. Saat konflik meletus, harga minyak WTI melonjak sekitar 4,34%, sedangkan harga minyak Brent meningkat 4,22%. Ini adalah kabar buruk bagi negara-negara importir minyak besar seperti Amerika Serikat, India, dan China. Ketika harga minyak tinggi, biaya impor minyak meningkat, yang dapat mempengaruhi anggaran pemerintah dan harga konsumen.

Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah potensi penyebaran konflik ke negara-negara lain di Timur Tengah, terutama Iran. Iran adalah produsen minyak utama dan pendukung Hamas. Jika konflik ini melibatkan Iran, hal ini dapat mengganggu pasokan minyak global dan memicu lonjakan harga minyak yang lebih besar.

2. Ancaman Inflasi

Kenaikan harga minyak adalah pemicu inflasi. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, India, dan China adalah importir minyak terbesar di dunia. Mereka akan menghadapi inflasi impor yang lebih tinggi jika harga minyak tetap tinggi. Ini dapat mendorong kenaikan harga barang dan jasa, yang merugikan konsumen dan mengganggu stabilitas ekonomi.

3. Dampak Kenaikan Suku Bunga

Kenaikan inflasi dapat memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga guna mengendalikan inflasi. Ini adalah berita buruk bagi pertumbuhan ekonomi global. Suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi belanja konsumen dan investasi perusahaan, yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi. Bank Sentral AS telah memberi indikasi bahwa kenaikan suku bunga akan terjadi lagi, dan suku bunga yang lebih tinggi dapat menjadi kenyataan.

4. Volatilitas Pasar Global

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun