Bapak Hendri merupakan salah satu warga yang tinggal diwilayah Kecamatan Sui raya, Kabupaten Kubu Raya. Usia beliau kini 35 tahun dan tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Dengan demikian tentu istri dan kedua anaknya masih merupakan tanggungan dari Bapak Hendri selaku kepala keluarga. Dalam hal pendidikan Riwayat terakhir pendidikan keluarganya yaitu Bapak Hendri tamatan dari SMK, istrinya tamatan dari SMA, serta  anak-anaknya sekarang masih berada di sekolah taman kanak-kanak.Â
Untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari serta membiayai sekolah anak-anaknya keluarga ini mengandalkan penghasilan Bapak Hendri selaku kepala keluarga di rumahnya dari pekerjaannya sebagai karyawan swasta di PT pelindo sebagai teknisi. Pendapatan yang diperoleh dari bekerja di PT pelindo tersebut dapat mencapai Rp. 3.800.000 per bulannya, beliau bekerja dari hari senin-jumat sedangkan hari sabtu-minggu hari libur yang di habiskan di rumah berkumpul seharian bersama keluarganya. Sang istri hanya seorang ibu rumah tangga biasa tidak ada penghasilan sama sekali.
Rumah yang dihuni keluarga Bapak Hendri milik pribadi yang berukuran 9 x 6 meter persegi, dengan luas tanah 20 × 9 meter persegi, rumahnya bisa dibilang layak huni sebab terdapat 2 kamar tidur, ada ruangan dapur serta ada WC, dengan  model rumah dinding menggunakan seluruhnya tembok, atap rumah seng, lantai rumah beralaskan  plester semen. Namun kondisi rumah tersebut memang belum sepenuhnya jadi dapat dilihat bahwa temboknya yang di bagian luar masih belum di plester semen.
Keluarga Bapak Hendri memiliki kendaraan berupa dua motor dan satu sepeda anaknya, satu buah motor jenis  vixion digunakan untuk Bapak Hendri bekerja dan satu buah motor jenis scoopy untuk istri mengantar kedua anaknya ke sekolah.
Daya listrik 450 watt listrik tersebut iya pergunakan untuk keperluan daya lampu, satu buah TV berukuran 32 inch ,satu buah kulkas yang di pergunakan untuk menyimpan air dan menyimpan bahan makanan,  satu buah  RiceCooker untuk memasak nasi, satu buah mesin cuci, satu buah mesin air, mengisi daya dua buah handphone nya. Dalam kesehariannya keluarga Bapak Hendri untuk frekuensi makan mereka makan dua sampai tiga kali dalam sehari dengan membeli beras di pasar.
Kondisi air yang digunakan untuk keperluan minum berupa air hujan yang ditampung di dalam tempayan besar tepat di belakang rumahnya kemudian di masak sebelum dikonsumsi mereka dan ketika kemarau datang terpaksa untuk beli air galon di warung setempat, serta air untuk keperluan mandi dan mencuci menggunakan air sungai dekat rumah yang diambil menggunakan mesin air . Tempat mandi yang digunakan WC milik sendiri dan langsung lengkap dengan tempat buang air besarnya. Tempat pengobatan keluarga Bapak Hendri ketika sakit langsung pergi ke puskesmas yang tidak jauh dari kediaman beliau.
Bapak Hendri pernah mendapat Bantuan dari program pemerintah berupa BLT ( Bantuan langsung tunai) yang diterima senilai Rp. 400.000 per bulannya sejak tahun 2022-2023 dan pernah mendapat bantuan berupa beras 10 kg per bulannya selama COVID, Namun pada Desember tahun 2023 bantuan tersebut sudah terputus oleh pemerintah hingga saat ini. Â Keluarga ini gambar nyata dari keluarga yang masih mampu tetapi masih mendapatkan bantuan dari pemerintah ini membuktikan bahwa bukan hanya keluarga yang kurang mampu yang mendapat bantuan tetapi masih ada yang keluarga mampu yang mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Wawancara mendalam dilakukan pada bulan Februari 2024.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H