Mohon tunggu...
Alfendi Sadjah
Alfendi Sadjah Mohon Tunggu... wiraswasta -

Rakyat biasa yang cinta indonesia .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Plesetan: Prabrewok vs Jokowek

6 Juni 2014   13:45 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:03 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ha..Ha..Ha...! Sebelum saya minta maaf kepada pendukung Prabowo dan pendukung Jokowi ,andai judul tulisan ini tidak berkenan di mata saudara-saudara semua . Hiruk pikuk hajatan rakyat indonesia yang sebagian rakyat mengatakan pesta demokrasi dalam mencari pemimpin tunggal (Presiden) yang akan kita pilih untuk diberikan tongkat estafet kepemimpinan nasianal . Disini ,kita sewajarnya dan sepantasnya bisa menilai dan dapat memberikan apresiasi kepada calon presiden yang telah di umumkan KPU yakni telah diputuskan yang akan bertarung dalam pilpres 2014 terdapat dua calon presiden yaitu Prabowo Subianto dan Jokowi Widodo .

Dan tak perlu bercerita panjang lebar ,saya hanya mencoba memfokuskan perihal tentang plesetan nama atau bagian dari personifikasi dua identitas nama yang akan bertarung pada pilpres 2014, yang tiba-tiba menginspirasi saya tentang kecocokan 2 nama capres yang  unik  dan berbanding lurus dengan karakter ,pembawaan serta sifat-sifat ke 2 capres ini,jika diselaraskan dengan plesetan saya ini yakni Prabrewok dan Jokowek .

Kosa kata "brewok" mungkin saya belum tahu,apakah ada dalam kamus baku bahasa indonesia,atau tidak,tapi realitas kehidupan saya sebagai pelaku masyarakat ,saya mengerti kalau kosa kata "brewok" adalah berarti seseorang yang berjambang lebat,atau seseorang yang memiliki wajah dengan pipi kanan dan pipi kirinya ditumbuhi banyak rambut . Adapun penilaian masyarakat kita selama ini ,seseorang yg memiliki brewok atau berjambang ,terkesan galak..,terkasan bengis ,dan terkesan keras..,mungkin penilaian ini hanyalah sebuah kesan-kesan ,padahal kenyataan yang sesungguhnya ,manusia yang baik dan santun dan berjiwa damai ,tak seharus dinilai dari sosok penampilan diluar saja ,tapi harus kita telusuri praktek dan perilakunya dalam kehidupan nyata .

Begitu juga dengan nama salah satu capres kita Prabowo yang saya plesetkan menjadi Prabrewok ,mungkin memang selaras dengan apa yang saya plesetkan ini ,sebab stigma di masyarakat saat ini ,saya membaca banyak yg menilai kalau Pak Prabowo merupakan sosok yg tegas,bicara lantang,pidato berapi-api ,dan marah-marah selama ini ,yg di konotasikan negatif bagi sebagian rakyat yg tidak menyukai, dan yg tidak mengerti akan makna dan siapa pribadi beliau yg sesungguhnya .Dan Alhamdulillah ,saya selaku pribadi ,telah melihat sosok Prabowo Subianto ,walau beliau bicara lantang ,walau beliau bicara- berapi ,dan seperti marah-marah ,inilah yang sangat menarik dari pribadi beliau yang apa adanya ,yang spontan ,yang tidak berpura-pura ,yang meng menterjemahkan sebuah kejujuran yang hakiki dan tanpa di poles-poles .

Menjurus dengan kosa kata "kowek" disini pun  saya juga belum tahu ,apa ada dalm kamus baku bahasa indonesia ,atau tidak ,yang jelas ,saya sedikit mengetahui kalau kosa kata ini ,berasal dari bahasa daerah kultur jawa dengan arti kata luas yakni ; lugu ,awam ,ndeso(kampungan),terlalu jujur dan naif....

Dan dihubungkan denagn alinea diatas ,tentang capres kita Jokowi ,yang saya plesetkan disini ,menjadi "Jokowek" ,mungkin juga sangat selaras dengan apa yang saya plesetkan disini ,sebab gestur ,tingkah laku ,serta praktek praktek yang tercermin dari pola blusukan beliau serta cara-cara beliau berkomunikasi pun ,sangat erat kaitan nya dengan kosa kata ini ,kita tidak tahu ,apa makna dibalik lugu ,dibalik keawaman ,dibalik karakter ndeso ,dibalik kenaifan yg terlihat dari gestur gerak gerik beliau ,yg kadang juga terlihat kaku dalam berinteraksi dan berkomunikasi .Dan maaf kepada pendukung Jokowi...? Apakah mungkin kita juga ikut-ikutan naif , lugu dan awam atas ke "kowek"an beliau yg di citrakan media menjadi sederhana ,jujur dan merakyat...,padahal kalau kita tarik secara keilmuan rasional dan phsikologis...? tak sewajarnya lah kalau seorang yang sudah dewasa ,seorang yg menjadi pejabat dan pernah memimpin suatu pemerintahan untuk bersifat lugu,awam dan seperti naif...? kecuali anak-anak ,orang desa yang baru masuk kota,dan pemimpin yang berpura-pura...! Dan kecuali lagi ,mungkin inilah sebuah skenariao politik dan strategi politik ,yang di idekan dan dicanangkan oleh grup institusi pencapresan jokowi ,yg jauh-jauh hari sebelum ini telah di riset dan di programkan...,dan hal ini memang sah-sah saja dalam demokrasi, dan politik mutakhir Indonesia .Dan saya percaya ,akan ada pembuktian kedepan, tentang kualitas masyarakat Indonesia ,"apakah sudah cerdas ,atau apakah masih naif ?" wallahualam....? Salam Indonesia .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun