Mohon tunggu...
alfatur devaki
alfatur devaki Mohon Tunggu... Seniman - Easygoing, Distinctive, and Make One's Way

I believe that success is not only about intelligence, but also about the preparation. So, the better the preparation, the greater the chance for success.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengelola Keuangan Lebih Produktif dengan Investasi Saham

3 Januari 2017   02:17 Diperbarui: 17 Agustus 2020   22:48 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tahun baru dan harapan baru bagi semua lapisan masyarakat Indonesia, berharap perekonomian Indonesia di tahun 2017 jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Terutama bagi masyarakat kalangan menengah kebawah yang was-was terhadap masalah yang sudah menjadi “tradisi” setiap tahunnya, yaitu melonjaknya harga bahan-bahan pokok yang berimbas pada kenaikan harga barang-barang lainnya. Hal ini biasanya terjadi pada waktu-waktu tertentu, sebagai contoh di bulan Ramadhan, hari raya atau lebaran.

Catatan penting bagi pemerintah di tahun 2017 ini adalah bagaimana menjaga kestabilan harga secara menyeluruh terutama kebutuhan pokok sehingga tidak terlalu membebani masyarakat.

Untuk menghadapi kemungkinan buruk atau yang menyangkut permasalahan ekonomi yang akan terjadi terutama di tahun 2017 ini, memaksa masyarakat mulai dari sekarang harus berfikir lebih cerdas dan cermat, terutama bagaimana mengelola keuangan menjadi lebih produktif. Sehingga ketika kemungkinan buruk terjadi pada perekonomian Indonesia, sebagai contoh kenaikan harga bahan pokok, masyarakat dapat mengantisipasi dengan aset atau keuangan yang dikelola secara produktif. Oleh karena itu, alternatif yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan investasi di pasar modal.

Sebagai calon investor potensial, sebenarnya masyarakat memiliki kebebasan memilih untuk berinvestasi di berbagai sektor; apakah itu sektor rill, sektor keuangan ataupun sektor lainnya.

Namun melihat investasi di sektor keuangan (terutama pada pasar modal Indonesia) yang berkembang begitu pesat, barangkali masyarakat bisa melirik investasi di pasar modal dan menjadikannya sebagai suatu peluang untuk mengelola keuangan menjadi lebih produktif.

Apalagi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama pihak-pihak terkait termasuk pemerintah telah dan sedang gencar mensosialisasikan “Yuk Nabung Saham” guna mengajak masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, terutama pada instrumen saham.

Saham memang merupakan produk utama dari pasar modal dan merupakan instrumen yang paling banyak diminati investor karena mampu memberikan tingkat return (keuntungan) yang menarik.

Secara hemat, investasi saham adalah kegiatan penyertaan modal pada satu atau beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kata lain perusahaan-perusahaan tersebut telah Go-Public.

Sedangkan return merupakan tingkat pengembalian atau keuntungan yang diperoleh atas investasi yang dilakukan. Return diyakini menjadi salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi. Meskipun begitu, sebelum melakukan investasi, masyarakat juga harus memahami bahwa ada potensi risiko yang terdapat di dalam investasi saham. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan bisa menggali lebih banyak informasi mengenai seluk-beluk investasi saham agar bisa memaksimalkan “return” dan meminimalkan “risk”, baik melalui buku, internet, maupun belajar dari orang-orang yang berpengalaman.

Selain sosialisasi “Yuk Nabung Saham”, barangkali dengan adanya kebijakan “Tax Amnesty” yang diterapkan pemerintah pada tahun 2016, secara eksplisit mengindikasikan bahwa pemerintah serius ingin mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika masyarakat mampu memahami situasi-situasi ini dengan baik, maka bisa dipastikan investasi di dalam negeri akan meningkat. Jika investasi di dalam negeri meningkat, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi, dan hal inilah yang menjadi sasaran pemerintah. Jika angka pertumbuhan ekonomi sukses mencapai target, maka pasti akan berdampak pada peningkatan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Jika IHSG meningkat, maka secara umum bisa dipastikan para investor akan bahagia karena hal ini mengindikasikan investasi saham menguntungkan.

Apalagi jika pemerintah mampu menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi dan konsisten, maka baik jangka pendek maupun jangka panjang investasi akan menguntungkan secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun