Mohon tunggu...
Alfath Syawal Ridho Putra
Alfath Syawal Ridho Putra Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah seorang penjelajah kata yang gemar mengeksplorasi beragam topik, mulai dari teknologi terbaru hingga cerita-cerita inspiratif sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Keterampilan Komunikasi: Memahami Ruang Lingkup Retorika

11 Juni 2024   22:56 Diperbarui: 11 Juni 2024   23:17 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syamsul Yakin dan Alfath Syawal Ridho Putra (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) (Foto : Dokumentasi Pribadi)

Pada tahap ketiga, ethos menjadi kunci. Secara literal, ethos merujuk pada sikap, kepribadian, watak, dan karakter seseorang. Dalam konteks keberhasilan berretorika, penting bagi seorang pembicara untuk memiliki sikap, kepribadian, watak, dan karakter yang dapat membuat pesannya dipercayai oleh pendengar.

Retorika memiliki keterkaitan yang kuat dengan ilmu komunikasi karena keduanya membahas interaksi komunikatif manusia, termasuk proses pengiriman pesan dari pembicara, penerimaan pesan oleh pendengar, dan pemrosesan pesan melalui berbagai media yang tersedia.

Retorika juga memiliki titik temu dengan bidang psikologi, terutama dalam kajian psikologi pembicara dan pendengar. Kedua disiplin ini berfokus pada perilaku dan keadaan mental manusia. Dalam aspek epistemologis, keduanya merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan. Saat seseorang berbicara di depan publik, tidak hanya proses retorika yang terlibat, tetapi juga proses psikologis yang turut berperan.

Dari sudut pandang praktis, retorika bisa dilihat dari beberapa sudut. Pertama, terdapat retorika pidato atau sering disebut sebagai retorika penceramah yang cenderung memberikan informasi dan pengetahuan. Kedua, terdapat retorika politik yang berorientasi pada upaya persuasif. Ketiga, ada retorika pemerintah yang biasanya bersifat informatif dan persuasif dalam pendekatannya.

Ini adalah wilayah retorika yang meliputi pengertian, aspek ilmiah, landasan filosofis dan aplikatif, unsur, elemen, serta kaitannya dengan disiplin ilmu lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun