Mohon tunggu...
Alfath Syawal Ridho Putra
Alfath Syawal Ridho Putra Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah seorang penjelajah kata yang gemar mengeksplorasi beragam topik, mulai dari teknologi terbaru hingga cerita-cerita inspiratif sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merenungi Makna dalam Ekspresi Nonverbal

4 Juni 2024   21:35 Diperbarui: 4 Juni 2024   21:39 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syamsul Yakin dan Alfath Syawal Ridho Putra (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Oleh : Syamsul Yakin dan Alfath Syawal Ridho Putra (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Komunikasi verbal dan nonverbal dalam retorika sangat dipengaruhi oleh konteks dan situasi yang beragam. Salah satunya adalah siapa yang berkomunikasi dengan siapa, yang menjadi faktor penting dalam dinamika komunikasi.

Kedua, maksud dari komunikator dalam mengirim pesan (intended purpose). Ketiga, kondisi atau situasi tertentu di mana komunikator berbicara (specific situation). Keempat, latar belakang atau konteks apa yang sedang dibicarakan (background context).

Kelima, arah yang ingin diberikan oleh komunikator kepada penerima pesan (direction of communication). Keenam, alat atau platform seperti media tradisional, konvensional, atau media sosial yang dipilih oleh komunikator (communication channel). Ketujuh, situasi atau acara khusus di mana proses komunikasi terjadi (specific events).

Ditinjau dari media yang digunakan, komunikasi nonverbal dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori. Pertama, komunikasi tatap muka (face to face). Dalam komunikasi tatap muka, setiap pihak yang terlibat dapat memahami ekspresi tubuh masing-masing, yang berfungsi sebagai pengganti komunikasi verbal.

Kontak mata, seperti melotot, memejamkan mata, memutar ke kiri dan ke kanan, serta mengerlingkan mata, juga memiliki makna tersendiri sebagai alternatif dari komunikasi verbal. Semua ini mencerminkan bentuk komunikasi verbal yang diekspresikan tanpa menggunakan kata-kata namun masih dapat dimengerti.

Dalam komunikasi nonverbal, interaksi tubuh menjadi hal yang penting, termasuk bahasa tubuh dan gerakan tubuh. Bahasa tubuh digunakan untuk menyampaikan pikiran dan perasaan melalui gerakan anggota tubuh, sering kali dengan isyarat dan gerakan anggota badan.

Pada saat berkomunikasi, gerakan tubuh memiliki perbedaan dengan bahasa tubuh. Gerakan tubuh terjadi secara spontan dan tidak disengaja, namun tetap terjadi tanpa bisa dikendalikan.

Kedua, ada juga komunikasi tatap maya (online) atau komunikasi virtual yang terjadi melalui internet. Dalam perkembangan media sosial, komunikasi tatap maya kini sebanding dengan komunikasi tatap muka. Terbaru, komunikasi tatap muka juga dikenal sebagai komunikasi daring, bertentangan dengan luring (komunikasi tatap muka).

Dalam interaksi tatap maya, pesan dan respon dapat dituliskan melalui kolom komentar di ruang obrolan. Contohnya, dalam komunikasi tatap maya berbasis teks, pengirim dan penerima pesan dapat menggunakan emotikon yang tersedia di keyboard, seperti koma, tanda hubung, dan tanda kurung. Pembicaraan dalam komunikasi tatap maya dapat dilacak lebih lanjut, terutama dalam komunikasi tatap maya yang bersifat visual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun