Mohon tunggu...
alfath firdaus
alfath firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - seorang mahasiswa jurnalistik, jenjang pendidikan S1 di universitas islam negeri syarif hidayatullah jakrata

Sebagai seorang mahasiswa jurnalistik yang suka olahraga, saya adalah individu yang penuh semangat dan energi. Keterlibatan saya dalam dunia jurnalistik menunjukkan minat saya pada informasi, cerita, dan penelitian. Saya juga rajin dan disiplin dalam menyelesaikan tugas-tugas akademis serta selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam segala hal yang saya lakukan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Bicara Menembus Ruang dan Waktu

14 Juni 2024   18:15 Diperbarui: 14 Juni 2024   18:27 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar pribadi

Oleh: Syamsul yakin dan Alfath Firdaus

Dosen dan Mahasiswa UIN syarif Hidayatullah

Ruang lingkup retorika adalah batasan subjek yang dicakup retorika, mencakup definisi, materi, unsur, tujuan, komponen, dan hubungannya dengan ilmu lain. Ruang lingkup ini meliputi pembicara, pesan, dan pendengar, serta semua arus komunikasi yang terjadi antara mereka secara tatap muka atau tatap maya, baik verbal maupun nonverbal.

Retorika dapat didefinisikan secara sempit dan luas. Secara sempit, retorika berarti seni berbicara atau kecakapan berbicara, sedangkan secara luas, retorika mencakup seni, keterampilan, pengetahuan, dan ilmu berkomunikasi secara lisan dan tulisan serta bahasa dan gerakan tubuh.

Retorika memiliki sifat ilmiah yang empirik, sistematik, analitik, objektif, verifikatif, kritis, dan logis. Tujuan utama retorika adalah memengaruhi sikap, opini, dan perbuatan pendengar secara efektif dan efisien. Dalam konteks ini, retorika dikatakan sebagai warisan budaya.

Secara filosofis, retorika mencakup pertanyaan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Unsur retorika awalnya terdiri dari pembicara, pendengar, dan pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan rekreatif. Namun, belakangan, media menjadi unsur penting retorika, baik tradisional, konvensional, maupun sosial.

Komponen retorika terdiri dari pathos, logos, dan ethos. Pathos berarti kemampuan persuasi, logos berarti sesuai dengan akal, dan ethos berarti sikap, kepribadian, watak, dan karakter. Dalam konteks keberhasilan beretorika, seorang pembicara harus memiliki pathos, logos, dan ethos agar pesan yang disampaikan dapat dipercaya pendengar.

Retorika terkait erat dengan ilmu komunikasi karena keduanya berbicara tentang interaksi komunikatif manusia. Retorika juga beririsan dengan psikologi, utamanya psikologi pembicara dan pendengar, karena keduanya mencakup ilmu pengetahuan dan ilmu terapan.

Dalam praksis, retorika dapat ditinjau dalam beberapa aspek, seperti retorika pidato, retorika politisi, dan retorika pemerintah. Inilah ruang lingkup retorika yang mencakup definisi, sifat ilmiah, kerangka filosofis, unsur, komponen, dan hubungannya dengan ilmu lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun