Mohon tunggu...
Alfath Chordasyabana
Alfath Chordasyabana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah

memiliki ketertarikan terhadap Sejarah yang memiliki sudut pandang luas dalam menyikapi dan menilai beberapa masalah humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Marshall Plan dengan Agresi Militer Belanda

18 Oktober 2021   14:14 Diperbarui: 18 Oktober 2021   14:28 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perang dunia di barat berakhir dengan terkepungnya Berlin oleh pihak sekutu (Siege of Berlin). Pengepungan ini dilakukan oleh USA, dan UK dari selatan melalui Sicily (Italia), UK, pejuang kemerdekaan Perancis, dan USA melalui barat melalui Caen (Perancis) (Operation Overload), dan USSR dari timur setelah memenangkan 2 pertempuran Conquest of Stalingard dan Battle of Kurks. Pengepungan ini atau biasa disebut dengan (Siege of Berlin), telah disepakati bersama melalui Tehran Conference.

Konferensi tersebut dihadiri oleh 3 pemimpin blok sekutu dimana mereka menyepakati untuk bekerja sama mengakhiri perang di Asia dan di Eropa dan mewujudkan kedamaian abadi di dunia. Franklin D. Roosevelt mewakili United States of America, Winston Churchill untuk United Kingdom, dan Joseph Stalin untuk Union Soviet of Socialism Republic. Konferensi ini digelar pada tanggal 28 November 1943 hingga 1 Desember 1943.

Pada tahun 1944 terjadi Conference of Bretton Wood di Hotel Bretton Wood, USA.  Konferensi ini dijalankan berdasar pada keyakinan blok sekutu akan memenangkan perang dunia kedua. 

Dalam konferensi ini, mereka membicarakan bagaimana membentuk tatanan dunia baru agar tidak terjadi lagi seperti Perjanjian Versailles. Mereka menyepakati penggunaan USD sebagai alat tukar internasional menggantikan emas dan membentuk International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan International Monetary Fund (IMF). Tujuan dari pemebentukan ini adalah untuk mencegah terjadinya Hyper-Inflation, Deflation, dan Trade Wars.

Seperti yang kita ketahui bersama jika sekutu berhasil menumpas Jerman di Eropa terlepas apa yang terjadi di Asia pada tanggal 7 Mei 1945. Kemenangan ini ditandai dengan pernyataan menyerah dari Jerman kepada sekutu.

Setelah perang dunia kedua, Eropa dalam keadaan hancur. Eropa harus dipulihkan dan untuk mencapai hal itu membutuhkan biaya yang amat besar. Apalagi pada saat itu Eropa merupakan pusat teknologi dan benua yang memiliki peradaban paling maju. Sehingga sangat penting keberadaan industry Eropa terhadap dunia.

George C. Marshall (Menteri Luar Negeri Amerika Serikat) menyarankan sebuah ide tentang pembaharuan Eropa.ide ini diambil dari bagaimana dunia memperlakukan Jerman saat Perang Dunia Pertama dan Conference of Bretton Wood. Ide ini dikenal dengan Marshall Plan, dimana negara negara adidaya yang tersisa yaitu United States of America (USA), United Kingdom (UK), dan Union Soviet of Socialism Republic (USSR)  memberikan dana bantuan kepada negara negara terdampak perang termasuk pelaku utama yakni Jerman. Selamjutnya rencana ini berujung pada program pembaharuan Eropa atau disebut European Recorvery Program (ERP).

Akan tetapi tidak semua negara adidaya  setuju dengan usulan tersebut, negara tersebut adalah USSR. USSR ingin Jerman tetap lemah, karena mereka lelah terus berperang melawan Eropa barat sejak Perang 100 Tahun.  Hal tersebut menjadi salah satu faktor terjadinya Perang Dingin.

Aksi selanjutnya dari program tersebut ialah pembentukan komite yang disebut dengan Committee of European Economic CO-Operation Program (CEECP). Komite tersebut mengadakan konferensi di Paris, Perancis pada tanggal 12 juli 1947. USSR sempat diajak oleh USA dan Perancis agar ikut dalam program ini sebagai salah satu dari 3 negara besar. 

Akan tetapi ajakan ini ditolak langsung oleh USSR, karena program tersebut bertentangan dengan ideologi mereka. Hal ini dikarenakan program yang dijalankan menggunakan sistem Bretton Wood dimana dengan sistem tersebut, USSR harus menerima export dari USA dan terasuki dengan paham kapitalisme yang digunakan dalam sistem ini. 

Dimana sistem kapitalisme adalah musuh komunisme yang mereka pegang saat itu. Komite ini pada awalnya di ikuti oleh 16 negara yaitu, Ireland, Switzerland, Norway, Austria, Luxembourg, Netherland, Denmark, Belgium, Portugal, Italy, France, Turkey, United Kingdom, Iceland, Sweden, dan Greece. Kemudian disusul oleh Jerman setelah pengajuan yang dari Amerika Serikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun