Di era digital saat ini, sosial media telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari- hari, termasuk di kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama . Platform-platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook menawarkan berbagai hiburan dan informasi, namun juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam hal pengendalian diri atau self-control.Â
Oleh karena itu peran mahasiswa tidak hanya membantu para siswa belajar mata pelajaran wajib, tetapi juga memperisapkan mereka untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini merupakan sebuah langkah pencegahan bagi generasi muda bangsa Indonesia untuk tidak melakukan pelanggaran asusila dan kejahatan kejahatan lainnya yang dapat dilakukan melalui media sosial, seperti cyber-bullying, phising, penyebaran hoax dan lain lain.Â
Dengan adanya kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) memiliki peran yang penting, terutama bagi para pelajar Sekolah Menengah Pertama yang belum stabil secara emosional dalam mengelola media sosial.
Self-Control dalam Menggunakan Media Sosial di Era Modern ini para mahasiswa tidak hanya meningkatkan pengetahuan para pelajar tetapi juga meningkatkan keterampilan digital dan juga memperkuat prinsip-prinsip dalam menggunakan media sosial. Dalam upaya Kelompok 9 Gelombang 7 dari Universitas Muhammadiyah Malang yang beranggotakan oleh Ahmad Naufal Hunafa dari program studi Psikologi sebagai koordinator kelompok, Alfath Andriel Muharis dari program studi Psikologi sebagai PDD, Muhamad Rizqy Indiarsyah dari program studi Hukum sebagai Humas, Muhammad Fadhel Hisyam dari program studi Teknik Informatika sebagai Sekretaris dan Alfin Arif Nur Hidayat dari program studi Teknik Informatika sebagai Bendahara dengan bimbingan dari Ilyas Nuryasin, S.kom, M.kom sebagai Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yang berperan dalam pengelolaan emosional dalam menggunakan media sosial serta pengembangan literasi digital dalam mengaplikasikan beberapa aplikasi digital seperti Microsoft Office, Excel, PowerPoint, dan Canva.
Dengan melakukan penyuluhan yang bertema Peningkatan
Self-control merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengatur emosi, dan menahan diri dari perilaku yang mungkin tidak sesuai dengan tujuan atau nilai-nilai yang diinginkan. Ini termasuk kemampuan untuk mengatur diri dalam berbagai situasi, termasuk di dalamnya penggunaan sosial media. Menurut APA (2021), self-control adalah kemampuan untuk mengendalikan diri, memotivasi diri, dan mengatur perilaku, emosi, dan pikiran dalam menghadapi tuntutan dan tantangan hidup. Dilihat dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa self-control memikili peran yang sangat penting bagi pengelolaan emosi serta bijak dalam menggunakan media sosial, terutama pada pelajar SMP yang memiliki emosi yang belum sepenuhnya stabil dan masih dalam tahap pencarian jati diri.
Menurut survey yang telah dilakukan di SMP Negeri 06 Kota Batu terdapat beberapa siswa yang belum dapat memanfaatkan media sosial dengan cara yang positif. Kelompok 9 PMM berperan aktif dalam memberikan penyuluhan kepada siswa kelas 7, 8 serta 9 terkait Peningkatan Self-Control dalam Menggunakan Media Sosial di Era Modern, memberikan cara-cara yang efektif untuk meningkatkan self-control, penyalahgunaan media sosial serta dampak dari penyalahgunaan media sosial melalui kacamata hukum. Program ini memiliki tujuan agar para siswa dapat mengendalikan diri dan tidak mudah terpancing pada hal-hal yang negatif saat menggunakan media sosial. Untuk memperoleh keberhasilan dalam penyampaian materi yang akan diberikan kepada siswa, para mahasiswa membedakan materi antara kelas 7, 8 , dan 9 karena perbedaan dalam menangkap serta mengolah informasi.
Mengelola self-control dalam bersosial media adalah keterampilan penting bagi siswa SMP untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline mereka. Dengan menetapkan batasan waktu, fokus pada konten positif, berlatih mindfulness, berkomunikasi, dan menemukan aktivitas alternatif, siswa dapat mengoptimalkan manfaat sosial media sambil meminimalkan dampak negatifnya. Pengendalian diri yang baik tidak hanya membantu dalam aspek akademik dan sosial, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H