Mohon tunggu...
Alfasrin
Alfasrin Mohon Tunggu... Lainnya - Unpredictable

XXIX! Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Sumatera Barat 2018, Duta Anak Kota Sawahlunto dan Duta Anak Provinsi Sumatera Barat 2019, Penulis buku "Alfa" dan "Segmen-Segmen Kehidupan", Pemilik akun Instagram @manotebook

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu - Filsafat Alfasrin

20 Desember 2020   10:06 Diperbarui: 20 Desember 2020   10:26 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Nah, berikut ini adalah kisah cinta yang menarik dan mungkin aja kamu lagi ngejalanin cinta seperti ini. Ini cinta yang hakiki menurut Ibnul Qayyim al-Jauziyyah di dalam bukunya Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu:

Al-Mubarrid menuturkan dari Abu Kamil, dari Ishak bin Ibrahim, dari Raja` bin Amru an-Nakha`i, ia berkata, " Di kota Kufah ada seorang pemuda yang tampan sekali wajahnya, rajin beribadah, dan berijtihad. Suatu hari ia singgah di suatu kaum dari an-Nakha`.

Di sana pandangannya berpapasan dengan seorang gadis yang cantik jelita dari kaum itu sehingga ia langsung jatuh cinta padanya dan ia berpikir untuk memilikinya. Ia pun singgah di tempat yang lebih dekat dengan rumah gadis itu, lalu mengirim utusan untuk menyampaikan lamaran kepada bapak sang gadis.

Namun ia dikabari bapak itu bahwa anak gadisnya sudah dilamar anak pamannya sendiri. Tatkala keduanya saling didera cinta, sang gadis mengirim utusan kepada pemuda itu untuk mengatakan, 'Saya sudah mendengar tentang besarnya cintamu kepadaku. Aku pun sedih karenanya. Jika engkau mau, aku dapat menemui mu atau, jika engkau mau, aku dapat mengatur cara agar engkau dapat masuk ke dalam rumahku.'

Sang pemuda berkata kepada utusan itu, 'Tidakkah ada pilihan di antara dua hal yang dicintai itu karena sesungguhnya aku takut azab hari yang besar (kiamat) jika aku mendurhakai Rabb-ku? Sesungguhnya aku takut api neraka yang baranya tidak pernah padam dan jilatannya tidak pernah surut.'

Tatkala utusan menyampaikan perkataan pemuda itu, sang gadis bertanya-tanya, 'Apakah dalam keadaan seperti ini ia masih takut kepada Allah? Demi Allah! Tidak seorang pun yang lebih berhak atas demikian itu kecuali satu orang sekalipun manusia dapat bersekutu dalam masalah itu.' 

Setelah itu, sang gadis memisahkan diri dari segala urusan dunia dan tidak mau peduli dengan urusan harta, suami, dan anak. Semua itu ditinggalkan dan ia hanya beribadah. Sekalipun begitu, ia tidak mampu memadamkan cinta dan kerinduannya kepada pemuda tadi hingga ia meninggal dunia dalam keadaan seperti itu.

Sang pemuda menziarahi kuburnya menangis di sana dan berdoa baginya. Suatu hari ia tidak kuasa menahan kantuk tatkala berada di atas kuburan itu sehingga tertidur pulas. Ia pun bermimpi melihat gadis yang dicintainya dulu dalam rupa yang sangat cantik, lalu bertanya, 'Bagaimana keadaanmu? Apa yang engkau temukan setelah berpisah denganku?'

Gadis itu menjawab, 'Cinta yang manis wahai orang yang ku butuhkan! Cintamu adalah cinta yang menuntun kepada kebaikan dan kesantunan.'

'Sampai kapan engkau dalam keadaaan seperti itu?' tanya sang pemuda.

'Sampai mencapai kenikmatan dan kehidupan yang tiada sirna di taman surga yang abadi. Suatu kekayaan yang tiada lenyap.' Jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun